Bandung, Jawa Barat (ANTARA) - Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni meresmikan proyek percontohan bahan bakar nabati jenis bioetanol berbasis aren di Kamojang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, dengan target produksi untuk memenuhi kebutuhan pasar pada pertengahan 2026.
"Sekali lagi apa yang diceritakan Pak Presiden Prabowo Subianto, kami sebagai pembantu mulai laksanakan tadi pabrik sudah 'groundbreaking'," kata Menhut saat acara Inaugurasi Proyek Percontohan Bioetanol Berbasis Aren di Kamojang, Bandung, Jabar, Rabu.
Ia menuturkan pabrik percontohan bioetanol itu merupakan program kerja sama antara Kementerian Kehutanan, PT Pertamina, Kementerian ESDM, Kementerian Investasi, BRIN, dan lainnya.
Presiden, kata dia, memiliki harapan besar dalam program menuju ketahanan energi, terutama melalui bioetanol yang saat ini Indonesia memiliki potensi tersebut untuk dikembangkan.
"Pak Presiden dari tahun 2004 sudah mengatakan bahwa aren itu adalah pohon ajaib, harta karun Indonesia, dan hari ini ada 'proof of concept' yang sudah kita jalankan," katanya.
Ia menyampaikan pabrik percontohan itu nanti akan memproduksi bioetanol dengan bahan baku aren dari wilayah sekitar yang ditargetkan pada April dan Mei 2026 sudah bisa memproduksi etanol.
Hasil produksinya nanti, kata dia, bisa didistribusikan oleh PT Pertamina Patra Niaga ke sejumlah SPBU dengan skala kecil dulu di wilayah Kabupaten Garut, selanjutnya setelah produksi besar dapat memasok daerah lain.
"Di bulan April atau Mei (2026) sudah akan ada etanol yang diproduksi dan nanti disalurkan oleh Pertamina Patra Niaga ke pom bensin yang ada di sekitar Garut dulu, nanti juga berkembang ke tempat-tempat lain," katanya.
Direktur Utama Pertamina New and Renewable Energy John Anis menambahkan target produksi pabrik percontohan bioetanol di Kamojang itu sebanyak 300 liter per hari dan selanjutnya terus meningkat hingga 30 ribu kiloliter per tahun.
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

















































