Jakarta (ANTARA) - Menteri Kehutanan (Menhut), Raja Juli Antoni mengatakan pihaknya terus berupaya untuk menjaga populasi orang utan (Pongo pygmaeus) termasuk memperhatikan sejumlah faktor, seperti memastikan pelepasan di hutan yang lestari.
Dalam pernyataan yang diterima di Jakarta, Rabu, Menhut Raja Juli mengatakan pihaknya melakukan sejumlah upaya menjaga populasi orang utan, yakni memperketat pelepasan kawasan dengan 3 elemen yang perlu diperhatikan, yaitu hutan harus lestari, pembangunan tidak boleh henti, dan kesejahteraan masyarakat itu pasti.
Baca juga: Menhut lepas enam orang utan rehabilitasi BOSF ke Hutan Kehje Sewen
"Kita harus ketat dalam pelepasan kawasan, ada norma-norma yang harus kita ikuti, pembangunan itu memang tidak boleh henti, karena itu terkait dengan kesejahteraan masyarakat, terkait juga dengan pertumbuhan ekonomi dan itu memang diperlukan oleh bangsa ini," kata Raja Juli.
Namun, lanjutnya, saat bersamaan juga harus memastikan alam harus lestari, karena itu pemberian tuhan untuk kita bersama-sama. "Oleh karenanya harus kita jaga bersama-sama untuk anak cucu kita, dan kesejahteraan masyarakat itu pasti," tambahnya.
Menhut Raja Antoni menilai ketiga elemen ini perlu berjalan secara beriringan. Hal ini, menurutnya, dapat berjalan dengan adanya kerja sama dan kolaborasi antar-berbagai pihak.
Baca juga: Menhut: Tingkatkan kualitas ekosistem Taman Nasional Sebangau Kalteng
Baca juga: Menhut antarkan orang utan menuju sekolah hutan di Nyaru Menteng
"Jadi, 3 elemen ini harus kita kelola dengan baik, hutan harus lestari, pembangunan tidak boleh henti, kesejahteraan masyarakat itu pasti, dan ini harus kolaborasi dengan pusat dan daerah, bekerja sama dengan yayasan, pihak swasta dan lainnya," ujar Raja Juli.
Setelah melakukan pelepasliaran 6 individu orang utan di Muara Wahau, Kutai Timur, hari ini, Menhut beserta rombongan perlu melewati sungai menggunakan perahu dari dermaga KM 67 menuju dermaga Ponton, dilanjutkan dengan berjalan kaki menuju lokasi pelepasliaran dan melakukan pembukaan kandang salah satu orang utan betina bernama Mikhayla berusia 10 tahun.
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025