Makassar (ANTARA) - Menteri Pertahanan Jenderal TNI (Purn) Syafrie Sjamsoeddin mengingatkan kepada generasi muda khususnya mahasiswa agar tidak membiarkan potensi ancaman berkembang tanpa respon.
Menhan Syafrie di Makassar, Selasa, mengatakan kampus sebagai pusat pengetahuan memiliki peran strategis dalam mendorong lahirnya terobosan yang dapat memperkuat pertahanan dan kesejahteraan bangsa.
“Kemampuan bertahan menjadi pengetahuan penting bagi seluruh masyarakat, termasuk mahasiswa. Situasi global yang dinamis menuntut generasi muda untuk tidak membiarkan potensi ancaman berkembang tanpa respon," ujarnya saat membawakan kuliah umum di Unhas, Makassar.
"Semangat mahasiswa harus kokoh, Kita menghadapi musuh dalam selimut, sehingga kewaspadaan dan karakter menjadi benteng utama,” lanjut Menhan di hadapan ribuan mahasiswa.
Ia menegaskan masa depan ketahanan nasional bertumpu pada kualitas intelektual dan karakter generasi muda.
Sebagai perguruan tinggi, Unhas bukan sekedar institusi pendidikan, melainkan simbol persatuan Indonesia Timur yang harus dijaga melalui komitmen, disiplin, dan integritas.
Syafrie Sjamsoeddin menyampaikan, Unhas merupakan kampus pejuang yang selama ini melahirkan para pemimpin berkapasitas tinggi. Karakter disiplin, ketegasan moral, serta sikap anti-anarkisme yang harus terus dijaga menjadi pondasi utama dalam membangun ketangguhan nasional.
Syafrie juga memberi apresiasi terhadap kontribusi sivitas akademika Unhas yang secara aktif terlibat dalam misi kemanusiaan di berbagai daerah bencana. Menurutnya, pengiriman tim relawan merupakan cerminan dan bukti bahwa perguruan tinggi bukan hanya tempat belajar, tetapi juga ruang pengabdian nyata.
Tidak lupa, dirinya juga mengingatkan kepada mahasiswa untuk tidak menyimpang dari Tri Dharma Perguruan Tinggi dan memastikan bahwa ilmu yang diperoleh di kampus dapat diaktualisasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Tidak hanya berbicara tentang kontribusi pendidikan tinggi dalam ketahanan nasional, dirinya juga menguraikan landasan konseptual pertahanan negara sebagaimana diatur dalam Pasal 30 UUD 1945.
Filosofi ini melahirkan Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata), sebuah konsep yang menempatkan rakyat sebagai bagian integral dalam menjaga kedaulatan bangsa dan menghadapi berbagai ancaman.
Dirinya menyampaikan bahwa kondisi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) saat ini berada dalam keadaan terjaga dan terkendali. Meski demikian, ia mengingatkan bahwa stabilitas ini harus dirawat secara kolektif melalui partisipasi seluruh elemen bangsa, termasuk perguruan tinggi sebagai pusat pencetak pemimpin masa depan.
Baca juga: Menhan apresiasi petugas yang tangkap WNA penyelundup nikel di IWIP
Baca juga: Menhan minta prajurit BTP berikan layanan terbaik untuk masyarakat
Baca juga: Menhan RI perkuat kerja sama dengan Australia dan Papua Nugini
Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































