Jakarta (ANTARA) - Bagi lulusan sarjana kedokteran, perjalanan menjadi seorang dokter tidak berhenti pada gelar akademik. Salah satu tahap penting yang harus dilalui adalah program koas atau ko-asisten.
Tahap ini merupakan fase pendidikan profesi yang bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung dalam menangani pasien di bawah bimbingan dokter senior.
Koas menjadi langkah awal bagi calon dokter untuk mengasah keterampilan klinis dan mempersiapkan diri menghadapi dunia praktik kedokteran yang sesungguhnya.
Melalui program koas, mahasiswa kedokteran menjalani rotasi di berbagai departemen, termasuk bidang spesialis, agar dapat memahami dan merasakan langsung dinamika kerja di rumah sakit beserta seluruh aktivitas nya.
Jadi, apa sebenarnya yang dimaksud dengan koas dan apa saja hal penting yang perlu diketahui tentangnya? Berikut ini penjelasan lengkapnya yang dirangkum dari berbagai sumber.
Baca juga: Dokter anak ingatkan antibiotik harus dikonsumsi sesuai anjuran
Pengertian dokter koas
Dokter koas, yang juga dikenal sebagai dokter muda atau co-assistant, adalah mahasiswa kedokteran yang sedang menjalani tahap pendidikan klinis. Pada tahap ini, mereka mempraktikkan ilmu kedokteran secara langsung sebagai langkah akhir sebelum mendapatkan status resmi sebagai dokter.
Program koas bukan hanya sekadar masa pelatihan, tetapi juga merupakan bagian wajib sebelum mahasiswa kedokteran dapat mengikuti Ujian Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD) dan mendapatkan gelar dokter (dr.).
Mereka mengikuti program koasistensi yang umumnya berlangsung di rumah sakit pendidikan atau fasilitas kesehatan yang bermitra dengan universitas tempat mereka menimba ilmu.
Program ini menjadi penghubung antara teori yang dipelajari selama kuliah dengan praktik nyata dalam dunia medis.
Melalui pendidikan praktik ini, yang berlangsung sekitar 1,5 hingga 2 tahun, dokter muda berkesempatan memperoleh pengalaman langsung dalam menangani pasien dengan arahan dari dokter senior.
Meskipun penuh tantangan, program koas menjadi landasan penting untuk mengembangkan keterampilan, pengetahuan, dan profesionalisme yang akan menjadi bekal utama sepanjang perjalanan karier sebagai dokter.
Baca juga: Polisi ungkap motif kasus penganiayaan dokter koas di Palembang
Durasi dan struktur koas
Program koas biasanya berlangsung selama 1,5 hingga 2 tahun, tergantung kebijakan universitas dan rumah sakit pendidikan yang bersangkutan. Selama masa ini, dokter muda akan berotasi di beberapa departemen atau spesialisasi klinis, seperti:
- Obstetri dan ginekologi.
- Penyakit dalam.
- Dokter umum.
- Pediatri.
- Psikiatri.
- Neurologi.
- Operasi.
Mahasiswa kedokteran umumnya menjalani rotasi koas selama empat hingga delapan minggu di setiap departemen. Setiap harinya, dokter residen berperan dalam mengevaluasi kondisi klinis pasien dan menyesuaikan rencana perawatan yang diperlukan.
Melalui program koas, mahasiswa kedokteran dilatih untuk mengenali dan menangani penyakit sesuai situasi lapangan, dengan menerapkan teori yang telah dipelajari sebelumnya. Selain itu saat berinteraksi langsung dengan pasien, mereka memperoleh pengalaman nyata yang sangat berharga.
Baca juga: Polda Sumsel tangani kasus penganiayaan seorang dokter koas
Baca juga: Tingkatkan kualitas akademik, mahasiswa FK-UISU koas di RS Malaysia
Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2024