Mengenal osteoporosis: Penyakit tulang rapuh dan gejalanya

3 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Osteoporosis sering disebut sebagai penyakit tulang rapuh, karena kondisi ini membuat tulang menjadi lebih mudah keropos dan rentan patah. Meski kerap dikaitkan dengan proses penuaan, faktanya osteoporosis bisa dialami siapa saja, bahkan anak muda baik itu pria maupun wanita, jika kesehatan tulang tidak dijaga sejak dini.

Lantas, apa sebenarnya osteoporosis itu, apa saja jenis dan gejalanya? Simak ulasannya berikut ini berdasarkan informasi yang telah dihimpun dari berbagai sumber.

Mengenal osteoporosis

Osteoporosis merupakan kondisi ketika kepadatan tulang menurun sehingga tulang menjadi rapuh dan mudah mengalami patah. Penyakit ini sering kali tidak menimbulkan gejala dan baru terdeteksi setelah penderita terjatuh atau mengalami cedera yang berujung pada fraktur.

Fraktur akibat osteoporosis dapat berdampak serius karena menurunkan kualitas hidup, meningkatkan risiko kesakitan, kecacatan, bahkan kematian. Perlu dipahami bahwa tulang adalah jaringan hidup yang terus mengalami proses pembentukan dan penguraian. Osteoporosis terjadi ketika produksi tulang baru tidak seimbang dengan hilangnya tulang lama.

Umumnya, osteoporosis menyebabkan patah tulang pada area panggul, tulang belakang, serta pergelangan tangan. Kondisi ini juga dapat memicu rasa nyeri saat bergerak akibat berkurangnya massa tulang dan meningkatnya kerapuhan.

Dalam kasus yang lebih berat, fraktur bisa terjadi hanya karena aktivitas ringan, seperti membungkuk untuk mengikat tali sepatu, bersin, atau melakukan gerakan sederhana lainnya.

Baca juga: 5 kiat cegah osteoporosis sejak dini agar tulang tetap kuat

Jenis-jenis osteoporosis

Menurut situs resmi Rumah Sakit Mitra Keluarga, osteoporosis terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan penyebabnya, yaitu:

1. Osteoporosis primer

Osteoporosis primer, atau sering disebut osteoporosis tipe 1, umumnya terjadi pada wanita yang memasuki usia lanjut atau mulai memasuki masa menopause. Kondisi ini disebabkan oleh penurunan hormon estrogen pada wanita dan hormon androgen pada pria, yang membuat tulang secara bertahap mengalami pengeroposan.

2. Osteoporosis sekunder

Osteoporosis sekunder, atau tipe 2, muncul akibat penyakit tertentu atau penggunaan obat-obatan tertentu yang mengganggu proses pembentukan tulang baru. Beberapa penyakit yang meningkatkan risiko osteoporosis tipe ini antara lain diabetes, lupus, gangguan ginjal, dan penyakit hati. Pada anak-anak, kelainan tulang seperti osteogenesis imperfecta dan idiopathic juvenile osteoporosis juga termasuk dalam kategori osteoporosis sekunder.

Gejala osteoporosis

Osteoporosis sering disebut sebagai “penyakit sunyi” atau silent disease karena pada tahap awal penderita biasanya tidak merasakan gejala apapun. Namun, ketika tulang mulai melemah akibat osteoporosis, beberapa gejala yang mungkin muncul antara lain:

• Nyeri punggung, yang biasanya disebabkan oleh patahnya atau runtuhnya tulang belakang.

• Postur tubuh membungkuk. Perlu diperhatikan, postur bungkuk tidak selalu menandakan osteoporosis, karena kondisi ini juga bisa menjadi gejala kifosis.

• Tulang menjadi lebih mudah patah.

• Penurunan tinggi badan secara bertahap dari waktu ke waktu.

Baca juga: 5 tips ampuh jaga kesehatan tulang sejak muda cegah osteoporosis

Baca juga: Cegah osteoporosis dengan berolahraga

Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |