Menekraf-Ivendo bahas potensi penyerapan tenaga kerja industri event

2 days ago 7

Jakarta (ANTARA) - Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Menekraf/Kabekraf) Teuku Riefky Harsya bersama Dewan Industri Event Indonesia (Ivendo) membahas peluang kerja sama dan potensi penyerapan tenaga kerja dalam industri event yang profesional dalam ekosistem ekonomi kreatif.

“Industri event memiliki peran strategis dalam ekosistem ekonomi kreatif. Oleh karena itu, kami ingin memastikan bahwa sektor ini mendapatkan dukungan yang tepat, termasuk dalam regulasi dan kebijakan pemerintah,” ujar Menekraf Riefky dalam keterangan pers yang diterima, Rabu.

Menekraf Riefky menegaskan bahwa ekonomi kreatif saat ini terus berupaya menjalin sinergi dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam hal Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI). Langkah ini bertujuan agar sektor industri event dapat masuk dalam radar industri ekonomi kreatif secara lebih jelas serta dapat meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan dan mengembangkan industri kreatif.

Lebih lanjut, Menekraf Riefky menyampaikan bahwa Kemenekraf berencana memperbaiki regulasi terkait industri kreatif pada akhir tahun ini. Salah satu fokus utamanya adalah memastikan sektor event dapat memiliki payung hukum yang jelas dalam ekosistem ekonomi kreatif atau sektor pariwisata.

Baca juga: Dyandra ungkap teknologi jadi faktor pendukung dalam industri event

Di tempat yang sama, Ketua Umum Ivendo Mulkan Kamaludin menyambut baik pertemuan ini. Dia mengungkapkan bahwa audiensi dengan Menekraf Riefky menjadi momentum penting bagi industri event di Indonesia.

“Kami dari Dewan Industri Event Indonesia sangat senang bisa berdiskusi dengan Pak Menteri. Dari diskusi ini, terlihat banyak sekali peluang kolaborasi yang dapat dilakukan antara Kemenekraf dan Ivendo. Industri event sangat erat kaitannya dengan berbagai subsektor ekonomi kreatif, mulai dari desainer hingga show director,” ujar Mulkan.

Dalam kesempatan yang sama, perwakilan Ivendo juga menyampaikan sejumlah tantangan yang dihadapi industri event seperti peningkatan biaya produksi, pemotongan anggaran, kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12 persen, serta kestabilan dalam penyelenggaraan acara.

Oleh karena itu, Ivendo berharap adanya kebijakan dari pemerintah yang dapat memberikan keringanan pajak bagi industri event, percepatan pembayaran, serta peningkatan sertifikasi tenaga kerja di bidang event.

“Kami berharap pemerintah dapat memberikan dukungan lebih lanjut terhadap industri event, baik dari sisi regulasi, insentif pajak, maupun fasilitasi bagi para pelaku industri agar dapat terus berkembang dan berkontribusi terhadap perekonomian nasional,” tambahnya.

Baca juga: Menekraf bahas kolaborasi dengan NOICE dukung kreator lokal

Baca juga: Menekraf bersinergi dengan kreator konten perkuat ekonomi digital

Baca juga: Menekraf gandeng HCI kembangkan ekspor kuliner halal Indonesia

Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |