Makin banyak warga Indonesia pakai EV untuk mudik Lebaran

3 hours ago 1

Jakarta (ANTARA) - Bagi Salsabila Effendi (27), tahun ini menjadi kali pertama dia mengendarai mobil listrik buatan China dari Jakarta menuju kampung halamannya di Yogyakarta untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran bersama keluarganya.

Perjalanan yang menempuh jarak sekitar 550 kilometer itu juga akan menjadi perjalanan jarak jauh perdananya dengan mobil listrik Neta V, hadiah dari orang tuanya pada akhir 2024.

"Mobil ini telah menjadi teman terbaik saya dalam beberapa bulan terakhir. Mobil ini sangat nyaman, dan saya tidak sabar untuk mengendarainya dalam perjalanan jauh," kata Salsabila kepada Xinhua.

Salsabila yakin mengendarai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) untuk perjalanan jauh akan lebih nyaman daripada menggunakan mobil berbahan bakar bensin, karena dia tidak perlu mengantre panjang di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).

"Kemungkinan masih lebih panjang antrean di SPBU daripada di stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU). Selain itu, mengisi daya mobil listrik lebih murah daripada mengisi bensin," ujarnya.

Aditya Rachman (43) juga memiliki antusiasme yang sama dengan Salsabila. Ini akan menjadi kali kedua dia mengendarai Wuling Binguo AirEV, merek mobil listrik asal China, dari Bekasi, Provinsi Jawa Barat, menuju kampung halamannya di Surabaya, Provinsi Jawa Timur, untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri.

"Tentu saja, saya akan mengendarai EV lagi. Sangat praktis dan efisien. Saya juga mendengar pemerintah berencana menambah jumlah SPKLU, terutama di Jawa. Hal ini penting karena jumlah pengguna EV terus bertambah, dan dibutuhkan lebih banyak fasilitas," kata Aditya.

Tren pemakaian EV di Indonesia terus meningkat. Menurut PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), peningkatan ini terlihat dari naiknya jumlah permintaan peningkatan daya untuk mengisi daya EV. PLN juga melaporkan kenaikan lima kali lipat setiap tahunnya dalam hal transaksi di SPKLU.

Lonjakan jumlah pengguna EV di Indonesia sebagian didorong oleh masuknya merek-merek EV asal China ke pasar otomotif Indonesia yang menawarkan harga kompetitif dan terjangkau.

   

Direktur Ritel dan Niaga PLN Edi Srimulyanti menyebut penggunaan EV untuk perjalanan mudik tahun ini diperkirakan akan naik hingga 500 persen.

Tahun lalu, 4.314 unit EV digunakan oleh masyarakat yang mudik untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri, dan tahun ini, jumlahnya diproyeksikan mencapai 21.570. Selama musim Lebaran 2024, SPKLU mencatat 12.600 transaksi, jumlah yang diperkirakan bakal naik menjadi 64.600 tahun ini.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menegaskan EV telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari di Indonesia. "Mobil listrik terbukti semakin populer di kalangan masyarakat Indonesia, dan PLN terus berkomitmen untuk mendukung pengembangan ekosistem mobil listrik," katanya.

Dalam sebuah pernyataan resmi baru-baru ini, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia (RI) Bahlil Lahadalia mengumumkan bahwa 3.558 SPKLU telah didirikan di sepanjang jalur mudik di Pulau Sumatra, Jawa, dan Nusa Tenggara untuk memastikan kelancaran perjalanan para pengguna EV.

"Dengan semakin banyaknya masyarakat yang menggunakan mobil listrik, pemerintah melalui PLN menyediakan satu SPKLU setiap 22 km," kata Bahlil.

Seiring dengan semakin populernya EV di Indonesia, EV tidak hanya mengubah cara orang melakukan perjalanan, tetapi juga berkontribusi bagi masa depan yang lebih berkelanjutan.

Pewarta:
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |