Semarang (ANTARA) - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto menyebutkan Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH) harus terus meningkatkan hilirisasi riset untuk pengembangan pendidikan.
"Jadi kan memang ada dana abadi perguruan tinggi dikelola di LPDP yang kita memanfaatkan. Sebenarnya sejak beberapa tahun lalu sudah disalurkan," kata Mendiktisaintek Brian pada silaturahmi dan Rapat Kerja Forum Majelis Wali Amanat (MWA) PTNBH 2025 di Semarang, Jawa Tengah, Jumat.
Namun ia mengingatkan PTNBH tentunya memiliki cita-cita besar untuk mengembangkan sektor pendidikan, sehingga dana abadi itu masih relatif kecil jika dibandingkan dengan kebutuhan.
"Ini yang kemudian kami berharap bapak ibu di PTNBH bisa melakukan kegiatan-kegiatan untuk lebih meningkatkan pendapatan," kata Mendiktisaintek.
Baca juga: Mendiktisaintek dorong kolaborasi riset, angkat mutu pendidikan tinggi
Antara lain, lanjut dia, melalui kerja sama dengan kalangan industri, peningkatan riset yang bisa dihilirisasi, hingga pengelolaan aset-aset yang dimiliki karena PTNBH memiliki fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan.
Menurut dia, hilirisasi riset bisa menjadi langkah yang efektif untuk meningkatkan pendapatan sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan kampus.
"Kesejahteraan kampus itu maksudnya untuk mahasiswa, sehingga UKT (Uang Kuliah Tunggal) tidak naik, menambah kesejahteraan dosen, untuk riset, dan seterusnya," kata Mendiktisaintek.
Sementara itu Ketua MWA Universitas Diponegoro (Undip) Semarang Prof M Nasir mengatakan PTNBH memang perlu terus meningkatkan hilirisasi riset untuk menunjang kebutuhan pendidikan dan penelitiannya.
Baca juga: Mendiktisaintek ajak industri di RI berdayakan riset perguruan tinggi
"Jadi bukan PTNBH itu berbisnis. Tapi hasil riset yang ada di PTNBH itu harus dihilirisasikan, dikomersialkan, bisa menjadi industri, sehingga itulah yang dimaksud harus bisa menjadikan bisnis," katanya.
Semasa menjabat sebagai Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Nasir juga mengaku sudah menerapkan kebijakan hilirisasi riset yang diharapkan pada masa mendatang terus meningkat.
Ia mencontohkan hilirisasi riset yang dilakukan Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan chemical catalyst, yakni mengubah minyak sawit menjadi bahan bakar biofuel, salah satunya biodiesel.
"Maka dari itu saya dorong, saya sampaikan kepada ITB, Pak Menteri sekarang kan dari ITB. (Dulu) Saya berikan bantuan di ITB, sekarang menjadi industri. Sudah dapat bantuan Rp300 miliar untuk pembangunan pabriknya," kata Prof Nasir.
Baca juga: Mendiktisaintek tekankan urgensi riset dan inovasi di kalangan dosen
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025