BNPT sebut tiga pilar kewilayahan garda terdepan pencegahan terorisme

8 hours ago 5

Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyebutkan tiga pilar kewilayahan merupakan garda terdepan dan ujung tombak dalam mencegah penyebaran paham radikal dan terorisme di tingkat kelurahan atau desa.

Dalam kegiatan diseminasi buku saku di Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/5), Plt. Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT Brigadir Jenderal Polisi Wawan Ridwan mengatakan tiga pilar kewilayahan dimaksud, yakni lurah atau kepala desa, Bintara Pembina Desa (Babinsa), dan Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas).

"Tiga pilar kewilayahan ini sebagai pembina masyarakat serta ujung tombak keamanan, ketertiban, dan pelayanan langsung terhadap masyarakat," ucap Brigjen Pol. Wawan, seperti dikutip dari keterangan yang dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.

Dengan melihat peran penting mereka, BNPT pun terus memperkuat serta meningkatkan kapasitas dan kemampuan ketiga unsur tersebut, salah satunya melalui kehadiran Buku Saku Deteksi dan Cegah Dini Potensi Radikal Terorisme di Kelurahan/Desa.

Melalui buku itu, Wawan berharap para lurah atau kepala desa, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas dapat menggunakannya sebagai panduan praktis untuk melakukan pencegahan terorisme melalui deteksi dan cegah dini potensi radikal terorisme.

"Mereka sebagai benteng pertahanan pencegahan radikal terorisme di tingkat kelurahan atau desa harus punya guidance dalam rangka khususnya menanggulangi penyebaran paham radikal terorisme," ungkapnya.

Kendati demikian, dirinya menitikberatkan pentingnya sinergisitas antar-unsur tiga pilar dalam upaya pencegahan terorisme di kelurahan atau desa.

Menurutnya, peran dan tugas dalam mencegah terorisme merupakan tanggung jawab bersama, terlebih bagi para lurah atau kepala desa, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas, yang merupakan aparatur tiga pilar kewilayahan.

"Keberhasilan dalam mengantisipasi ancaman tersebut akan dapat tercapai apabila semua stakeholders yang terlibat dapat menyinergikan tugas, fungsi, dan peran dalam penanggulangan terorisme," tutur Wawan.

Sementara itu, salah seorang peserta diseminasi, yaitu Kepala Desa Batujajar Barat Erwan Hariwan mendukung kegiatan tersebut, terutama terkait peningkatan sinergisitas tiga pilar dalam pencegahan terorisme.

Sinergisitas tersebut dinilai sangat penting, terlebih dalam melakukan pendampingan dan pengawasan terhadap mantan narapidana terorisme yang mungkin ada di sebuah kelurahan atau desa.

“Kolaborasi di antara kami semua sangat penting dalam mencegah adanya penyebaran paham radikal terorisme di desa,” kata Erwan dalam kesempatan yang sama.

Kegiatan Diseminasi Buku Saku Deteksi dan Cegah Dini Potensi Radikal Terorisme tersebut berlangsung selama dua hari, yaitu pada 7-8 Mei 2025.

Peserta kegiatan terdiri atas 70 orang kepala desa atau lurah, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas di wilayah Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat.

Selama dua hari, para peserta mendapatkan materi terkait peran masing-masing unsur tiga pilar serta materi deteksi dan cegah dini potensi penyebaran paham radikal terorisme, yang dikemas dalam pedoman atau buku saku oleh Kodam III Siliwangi, Bakesbangpol Provinsi Jabar, Satgaswil Jabar Densus 88 AT Polri, akademisi dari Universitas Muhamadiyah Jakarta, Korbinmas Polri, dan Teritorial TNI AD.

Baca juga: BNPT: Silaturahmi Kebangsaan pendekatan humanis deradikalisasi

Baca juga: BNPT tekankan pentingnya sinergi membangun kesiapsiagaan nasional

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |