Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti meninjau SMAN 1 Batang Anai yang menjadi salah satu sekolah yang terdampak parah akibat anjir disertai lumpur di wilayah Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, Kamis.
Abdul Mu'ti bersama rombongan tiba sekitar pukul 14.00 WIB dan langsung berbincang dengan para guru dan siswa yang tengah membersihkan ruangan dari sisa-sisa lumpur yang masih menggumpal.
Kehadirannya untuk memastikan proses pemulihan berjalan lancar serta prosesnya mendapat dukungan dari pemerintah pusat dan daerah.
Ia kemudian berkeliling ke sejumlah ruangan yang terdampak. Nampak lumpur masih memenuhi sejumlah ruangan, bahkan di areal lapangan, endapan lumpur masih tinggi hingga sebetis orang dewasa.
Mu'ti kemudian meminta kepada pihak sekolah untuk mencari tenaga profesional yang dapat membersihkan seluruh ruangan agar dapat kembali digunakan untuk proses pembelajaran.
Baca juga: UPI bebaskan UKT mahasiswi terdampak banjir bandang di Sumatera Barat
"Untuk proses pembersihannya terus dilakukan dan kami tadi sedikit memberikan bantuan untuk pembersihan sekolah supaya prosesnya bisa lebih cepat dan dikerjakan oleh pihak-pihak yang memang berkompeten," ujar Mu'ti.
Kegiatan belajar-mengajar juga masih lumpuh. Dari 29 kelas yang ada 15 di antaranya masih belum bisa digunakan. Ia pun memberikan relaksasi proses ujian sekolah yang terdampak banjir.
"Sehingga nanti sekolah akan segera tes akhir semester ya, sehingga nanti beberapa yang sudah siap nanti akan tetap bergiliran menggunakan kelas-kelas yang sekarang kondisinya bersih dan bisa dipakai," kata Mu'ti.
Tak hanya meninjau dan berbincang dengan guru, Abdul Mu'ti juga menyapa para siswa. Ia memberikan dorongan semangat agar para siswa kuat dalam menghadapi bencana.
Baca juga: Kemendikdasmen percepat pemulihan pendidikan pascabencana di Sumut
"Sehat-sehat selalu yah. Tetap jaga kondisi dan jangan patah semangat," kata Mu'ti.
Banjir yang terjadi pada Kamis pekan lalu membuat SMAN 1 Batang Anai teredam hingga menyentuh ketinggian dua meter. Nampak tanda sisa air yang meredam masih terlihat di plang sekolah. Di samping itu, lokasi sekolah yang berada di samping Sungai Batang Anai juga memperburuk keadaan.
Baca juga: Pemerintah upayakan sekolah kembali normal di daerah terdampak bencana
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































