Karawang (ANTARA) - Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto meluncurkan Indeks Risiko Iklim Desa untuk mengukur kemampuan desa dalam melakukan mitigasi dan adaptasi terhadap dampak perubahan iklim di Kabupaten Karawang, Jabar, Sabtu.
"Kita ingin desa menjadi garda terdepan menghadapi dampak perubahan iklim. Karena itu kapasitas desa diperkuat untuk mengelola risiko iklim secara mandiri dan berkelanjutan," kata Yandri, di Karawang, Sabtu.
Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) menyampaikan komitmennya dalam mewujudkan Desa Berketahanan Iklim di seluruh Indonesia.
Sebagai bukti nyata, kata dia, saat ini Kemendes PDT tengah menyusun program yang terintegrasi untuk memperkuat kapasitas desa dalam menghadapi perubahan iklim.
Disebutkan, pada tahun ini dana desa bisa diarahkan untuk adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.
Sementara Indeks Risiko Iklim Desa (IRID) menjadi pintu masuk untuk program-program lanjutan seperti Desa Bebas Sampah, Desa Tangguh Iklim dan Ekonomi Hijau.
Baca juga: Kemendes sebut digitalisasi penting untuk bawa desa jadi desa cerdas
Baca juga: Kemendes: Sekolah Desa jawab tantangan bangun desa di era digital
Menurut Yandri, IRID ini bukan hanya soal cuaca, tetapi soal masa depan, yakni berkaitan dengan ketahanan pangan yang merupakan pondasi bagi suatu bangsa.
IRID juga diluncurkan untuk memastikan ketersediaan, akses dan pemanfaatan pangan yang berkelanjutan di tingkat desa, serta mengurangi kerentanan terhadap dampak perubahan iklim.
Anggota DPR RI, Verrell Bramasta mendukung penuh peluncuran IRID. Hal tersebut menjadi inovasi penting yang bisa membantu para kepala desa dan petani menyesuaikan diri dengan perubahan cuaca ekstrem.
Salah satu sasaran strategis mewujudkan kemandirian desa yang berkelanjutan dalam RPJMN 2025-2029 adalah meningkatnya desa berketahanan iklim yaitu kemampuan desa dalam melakukan mitigasi dan adaptasi terhadap dampak perubahan iklim.
Desa berketahanan iklim dapat diukur dengan IRID yang mempertimbangkan dimensi keterpaparan, sensitivitas, kapasitas adaptasi, dan bahaya.
Wakil Bupati Karawang Maslani menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas diluncurkannya IRID.
"Semoga ini menjadi sebuah langkah strategis dalam menghadapi tantangan perubahan iklim, khususnya di wilayah perdesaan. Kami di Karawang siap mendukung penuh Digitalisasi dan Integrasi data untuk perencanaan pembangunan desa yang berkelanjutan," ujarnya.
Baca juga: Kemendes ingatkan dana desa bisa digunakan untuk percepat desa digital
Baca juga: Kemendes siap dampingi desa sukseskan Kopdes Merah Putih
Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.