Mendag bantah kenaikan harga Minyakita disebabkan oleh oknum curang

1 day ago 3
Portal Kabar Hot Petang Akurat

Jakarta (ANTARA) - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso membantah bahwa kenaikan harga Minyakita di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) disebabkan oleh ulah oknum pengusaha yang curang.

Ia menyebut lonjakan harga tersebut lebih disebabkan oleh peningkatan permintaan menjelang Lebaran Idul Fitri.

"Enggak, enggak. (Harga) Minyakita, ya pertama karena mau Lebaran kan permintaan meningkat. Walaupun pasokan sebenarnya ada terus," kata Budi usai menghadiri Peluncuran BINA Diskon Lebaran 2025 di Jakarta, Jumat.

Mendag menyampaikan berdasarkan hasil pemantauan di lapangan, harga Minyakita telah mengalami penurunan di beberapa lokasi, seperti di Pasar Tomang, yang mana harga telah kembali ke HET Rp15.700 per liter.

"Tadi di Pasar Tomang harganya Rp 15.700, terus tadi informasi yang kunjungan DPR harganya juga Rp 15.700," kata Budi.

Meski demikian, Kementerian Perdagangan tetap melakukan evaluasi di lapangan untuk memastikan penyebab kenaikan harga Minyakita.

Salah satu yang bakal dikaji lebih lanjut adalah kemungkinan adanya praktik kecurangan oleh oknum pengusaha yang mengemas ulang minyak non-komersil sehingga harganya menjadi lebih tinggi.

"Nah kita kan lagi pelajari tuh, sebenarnya minyak komersil yang dia pakai itu apa? Apakah dari minyak curahan atau apa," tambahnya.

Adapun Kementerian Perdagangan saat ini juga tengah melakukan pemeriksaan terhadap kecurangan yang dilakukan oleh distributor dan pabrik pengemasan ulang (repacker) Minyakita.

Salah satu modus yang ditemukan adalah penyalahgunaan lisensi merek Minyakita oleh PT Artha Eka Global Asia (AEGA), yang memberikan lisensi kepada dua pabrik pengemasan yang kemudian menjual Minyakita dengan volume 750–800 mililiter (ml), di bawah ketentuan 1.000 ml atau 1 liter.

AEGA juga melakukan pelanggaran lainnya, seperti mengepak Minyakita di bawah ketentuan takaran dan menggunakan minyak goreng non-domestic market obligation (non-DMO) atau minyak goreng komersial untuk dikemas menjadi Minyakita.

Budi mengatakan saat ini proses pemeriksaan terus berlangsung. Setelah hasil pemeriksaan selesai, lanjut Budi, Kemendag baru bisa menentukan mana yang perlu dievaluasi, dari sisi HET ataupun kebijakan lainnya.

"Bukan masalah evaluasi HET-nya. Jadi, kan semua kebijakan itu bisa dievaluasi, kita lihat dulu apa penyebab, masalah-masalah ini apa. Belum tentu juga karena HET-nya kan, makanya kita evaluasi dulu, tergantung hasil," katanya.

Lebih lanjut, Kementerian Perdagangan saat ini fokus untuk memastikan ketersediaan barang kebutuhan pokok tercukupi dan harga-harga tetap stabil selama periode Lebaran 2025.

"Yang penting pasokan untuk Lebaran terjaga, harga terjaga. Dua minggu lagi sudah selesai (puasa selesai), kita amankan harga-harga," ucap Budi.

Baca juga: Mendag sebut harga Minyakita di Tomang sesuai HET

Baca juga: Ketua DPR minta pelaku kecurangan MinyaKita dihukum berat

Baca juga: Mentan temukan 7 perusahaan kurangi volume MinyaKita di Surabaya

Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |