Kota Bogor (ANTARA) - Lembaga konservasi "ek-situ" (di luar habitat alami) Aviary Park Indonesia mengajak santri, pelajar hingga mahasiswa menjaga kelestarian lingkungan hidup dengan gerakan mengulangi penggunaan plastik.
"Menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan sudah sangat membantu melestarikan lingkungan," kata Marketing Communications Manager Aviary Park Indonesia, Fajar Muharram dalam Pesantren Kilat Ramadhan 1446 Hijriah di Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu.
Dalam kesempatan tersebut, ia memberikan edukasi kepada peserta mengenai cara melestarikan lingkungan, salah satunya dengan menjaga kebersihan.
Ia kembali mengajak para peserta pesantren kilat untuk mengurangi penggunaan plastik, yang membutuhkan waktu sangat lama untuk terurai di alam.
"Mulai kurangi menggunakan plastik karena plastik sangat lama terurainya. Untuk minum, bisa menggunakan tumbler atau botol minum yang tidak sekali pakai," tambahnya.
Sebagai wujud nyata kepedulian terhadap lingkungan, Aviary Park Indonesia telah mengubah area yang tidak bermanfaat di tengah kota menjadi hutan konservasi dengan menanam 10.000 pohon dan puluhan ribu tanaman perdu, kata Fajar Muharam.
Pesantren Kilat Ramadhan 1446 H itu digagas oleh Komunitas Wartawan Jabodetabek dan didukung secara kolaboratif oleh berbagai pihak, termasuk unsur pondok pesantren serta mitra lainnya itu didukung BUMN seperti MIND ID, PT Telkom Indonesia, Badan Pangan Nasional (Bapanas), Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua-Bogor, Aviary Park Indonesia, Indofood, Tatajabar, Lezza (Unirama Group), Dr Chicken, Alfamart, PT Indocement Tunggal Prakarsa (Tbk), AQUA, Cibinong Center Industrial Estate (CCIE), MSC Indonesia, Kopi Tugoh dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) Nasional Bakrie Amanah dan Serikat Pekerja Perum LKBN ANTARA (SPA).
Baca juga: Kolaborasi Jurnalis gelar Sanlat Ramadhan usung tema lingkungan-pangan
Baca juga: Mengenal pesantren kilat: Pengertian dan tujuannya di bulan Ramadhan
Pewarta: Nuke Rizki Alfian/M Fikri Setiawan
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025