Pemkab Berau dan YKAN kolaborasi bina pekebun tingkatkan mutu kakao

4 hours ago 2
upaya peningkatan mutu kakao, kemudian membuahkan hasil, berupa pengakuan publik terhadap kakao Merasa

Berau, Kaltim (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, berkolaborasi dengan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) melakukan pembinaan dan pendampingan kepada pekebun untuk meningkatkan mutu kakao, sehingga hasilnya kini mampu menembus pasar premium.

"Salah satu sentra perkebunan kakao yang intensif mendapat pembinaan adalah kelompok tani yang manfaatkan perhutanan sosial di Kampung Merasa, Kecamatan Kelay," ujar Bupati Berau Sri Juniarsih Mas di Tanjung Redeb Berau, Sabtu.

Menurut Bupati, mereka mendapat pendampingan dari YKAN yang memiliki dua tujuan yakni melakukan konservasi dan untuk menyejahterakan masyarakat, sehingga dalam hal ini petani turut menjaga hutan tetap lestari guna mewujudkan perkebunan berkelanjutan.

Kabupaten Berau, katanya, merupakan daerah dengan 75 persen dari 2,2 juta hektare luas wilayah daratannya masih berupa hutan alam, sehingga hutan alam ini harus dijaga bersama yang diantaranya melibatkan petani kakao melalui perhutanan sosial, sehingga selain petani kakao makmur juga turut menjaga kelestarian hutan.

"Sejak awal kami optimis bahwa dengan melibatkan petani dalam pengelolaan perhutanan sosial, maka selain hutan alam tetap lestari juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat," katanya.

Baca juga: Program PPM tambang dongkrak kesejahteraan petani kakao di Berau

Baca juga: Pemkab Berau dan YKAN kolaborasi merestorasi mangrov

Bahkan ia mengklaim, Berau berhasil mewujudkan konsep pembangunan hijau, tidak hanya menjaganya hutan, tapi juga memberi manfaat berkelanjutan bagi warga setempat.

Sedangkan pembinaan yang dilakukan YKAN selama ini antara lain melalui pelatihan Internal Controlling System (ICS) Kakao, termasuk edukasi mengenai jenis dan kualitas kakao di pasar mulai dari yang termurah biji kakao basah, kemudian biji kakao kering asalan, dan yang termahal dan paling banyak dicari yaitu biji kakao fermentasi.

Pelatihan juga berkembang hingga ke pengolahan biji kakao fermentasi menjadi berbagai produk makanan dan minuman, yakni menyasar kepada kelompok perempuan di Kampung Merasa, sementara petani dibantu menyusun standar budidaya untuk meningkatkan kualitas kakao untuk menembus pasar premium.

"Upaya peningkatan mutu kakao, kemudian membuahkan hasil, berupa pengakuan publik terhadap kakao Merasa," katanya.

Ia mengungkapkan, kakao Merasa menjadi salah satu dari delapan kakao fermentasi berkarakter unik, otentik, dan spesifik dalam seleksi nasional menuju Cocoa of Excellence di Paris, Perancis, pada tahun 2021.

"Dua tahun kemudian (2023) diluncurkan Single Origin Cokelat Kampung Merasa 74 persen bersama Pipiltin Cocoa, dan artisan cokelat premium di Indonesia," katanya.

Selain itu, olahan produk turunan kakao fermentasi buatan petani juga dipasok ke kedai di ibu kota kabupaten dan dipasarkan kepada para tamu yang berwisata ke kampung.

Baca juga: Disbun Kaltim pamerkan sawit dan kakao di Agro and Food Expo 2024

Baca juga: Dinas Perkebunan Kaltim latih poktan tangani biji kakao

Pewarta: M.Ghofar
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |