Jakarta (ANTARA) - Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengapresiasi terhadap restorasi drama Sitti Nurbaya yang dilakukan oleh Lembaga Penyiaran Publik TVRI sebagai upaya melestarikan warisan budaya dan memperkenalkan pada generasi muda.
“Sitti Nurbaya bukan sekedar kisah cinta klasik, tetapi, juga cerminan realitas sosial pada masanya. Upaya TVRI dalam merestorasi drama ini merupakan bentuk nyata pelestarian budaya yang harus terus didukung,” ujar Menbud di Jakarta, Senin.
Dia juga berharap karya-karya bersejarah lainnya juga dapat direstorasi dengan berbagai upaya agar dapat terus dilestarikan sebagai warisan budaya Indonesia.
Sementara itu Direktur LPP TVRI Iman Brotoseno menyampaikan, mereka memiliki sejumlah aset audiovisual.
“Saya melihat kaset-kaset drama lama yang terlantar padahal isinya adalah ‘sesuatu’,” ujar dia.
Baca juga: Menteri Kebudayaan bahas kuliner sebagai wujud ekspresi budaya
Iman menjelaskan bahwa proyek restorasi Sitti Nurbaya telah dirilis sejak 2023 yang bertujuan menghasilkan kualitas gambar dan suara tajam, jernih dan sesuai dengan teknologi generasi masa kini. Restorasi Sitti Nurbaya, kata dia, merupakan langkah besar dalam menghadirkan kejayaan sinema klasik Indonesia.
Drama televisi Sitti Nurbaya dengan judul "Kasih Tak Sampai" akan kembali tayang di TVRI mulai Jumat (21/3) sebanyak enam episode. Drama produksi tahun 1991 itu direstorasi dengan proses berbasis teknologi yakni kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Drama televisi ini diproduksi oleh tim internal TVRI dan disutradarai sutradara senior Dedi Setiadi.
Tayangan yang diangkat dari novel klasik Marah Rusli yang terbit pada 1922 itu merupakan karya sinematik pertama dari novel tersebut. Karya ini diharapkan menjadi langkah tepat dalam menghadirkan kembali kejayaan drama Indonesia dengan pengalaman yang lebih baik.
"TVRI merasa terpanggil untuk mengembalikan kejayaan dalam kualitas terbaik agar generasi sekarang dapat menikmatinya dengan pengalaman lebih baik," kata Iman.
Para tokoh dalam novel juga diperankan oleh sejumlah artis dan aktor ternama, seperti Novia Kolopaking, Gusti Randa, HIM Damsyik, Remy Silado, Ninik L. Karim, Rina Hassim dan Dian Hasri.
Baca juga: Menbud sebut banyak situs hingga bangunan sejarah Palestina hancur
Baca juga: Fadli Zon kunjungi Museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah di Kepri
Baca juga: Menteri Fadli Zon melihat gasing terbesar di Indonesia ada di Kepri
Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2025