Jakarta (ANTARA) – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menegaskan bahwa Gerakan Peningkatan Produktivitas Nasional merupakan strategi utama dalam memperkuat daya saing Indonesia di panggung global.
Dalam Forum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Monthly Economic Diplomatic Breakfast, di Jakarta, Jumat (12/9/2025), Yassierli menekankan bahwa produktivitas bukan sekadar angka, melainkan cerminan etos kerja bangsa.
“Kita harus terus melakukan perbaikan mutu, meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan kualitas agar mampu menciptakan nilai tambah yang berkelanjutan,” ujarnya.
Yassierli juga memaparkan sejumlah tantangan ketenagakerjaan yang masih dihadapi Indonesia, mulai dari dominasi sektor informal, produktivitas yang masih tertinggal dibandingkan rata-rata ASEAN, hingga perlunya penguatan link and match antara pendidikan, pelatihan vokasi, dan kebutuhan industri.
Untuk menjawab tantangan tersebut, Kemnaker mendorong berbagai terobosan strategis, antara lain pengembangan Labor Analytics Dashboard (LAD) untuk kebijakan berbasis data, penguatan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) di 21 wilayah strategis, kolaborasi lintas kementerian, pemerintah daerah, dan mitra pembangunan dalam program hilirisasi, green jobs, hingga pemagangan nasional, serta pembentukan Lembaga Produktivitas Nasional (LPN) dan pelatihan productivity specialist bersertifikasi internasional.
“Gerakan ini tidak bisa dijalankan pemerintah sendiri. Dunia usaha, serikat pekerja, akademisi, dan masyarakat harus ikut terlibat. Inilah agenda bersama menuju Indonesia Emas 2045,” tegas Yassierli.
Ia menambahkan, peningkatan produktivitas akan berdampak langsung pada penciptaan lapangan kerja berkualitas, penguatan daya saing industri, serta pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
“Jika produktivitas kita meningkat, maka kesejahteraan pekerja dan keberlanjutan usaha juga akan terjamin,” jelasnya.
Sementara Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Luar Negeri Kadin, James T. Riady, menilai kehadiran Menaker Yassierli memberi semangat baru dalam upaya meningkatkan human capital Indonesia agar siap menghadapi dinamika global, termasuk revolusi industri 4.0.
“Kami melihat Menaker memiliki leadership yang visioner dan kompetensi luar biasa. Hal itu menjadi inspirasi bagi Kadin untuk terus berkolaborasi,” ujar James.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.