Menaker fokus tingkat kualitas dan produktivitas tenaga kerja RI

1 month ago 7
Oleh karena itu saya mengimbau kepada perguruan tinggi untuk bisa berkolaborasi, guna mempersiapkan mahasiswa-mahasiswa yang mampu bersaing untuk memenuhi harapan kompetensi dari industri tersebut

Bandarlampung (ANTARA) - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengatakan bahwa saat ini pemerintah sedang fokus meningkatkan kualitas tenaga kerja Indonesia.

"Tantangan besar yang saat ini kita hadapi dan ini yang kemudian menjadi fokus kami di Kementerian Ketenagakerjaan untuk ditingkatkan yakni terkait dengan kualitas tenaga kerja," kata Menaker Yassierli saat mengisi kuliah umum di Institut Teknologi Sumatera (Itera) di Lampung, Selasa.

Di mengungkapkan saat ini dunia industri membutuhkan tenaga kerja yang memiliki kompetensi spesifik, sehingga bukan berarti seorang sarjana atau S1 dapat langsung diterima bekerja ketika lulus dari perguruan tinggi.

"Jadi saya harap ini tolong dicatat, bahwa bukan berarti kemudian ketika lulusan S1 maka otomatis ada jaminan bekerja. Hal ini tergantung dari kebutuhan industri tersebut," kata Menaker.

Baca juga: Menaker: Target 1 juta orang dilatih keterampilan kerja di BLK

Menurut dia, ke depan kompetisi untuk menjadi kandidat terbaik agar dapat bekerja di industri akan semakin keras, sebab industri membutuhkan orang-orang yang siap bekerja.

"Oleh karena itu saya mengimbau kepada perguruan tinggi untuk bisa berkolaborasi, guna mempersiapkan mahasiswa-mahasiswa yang mampu bersaing untuk memenuhi harapan kompetensi dari industri tersebut," kata Menaker.

Menaker Yassierli pun mengajak perguruan tinggi memperbaiki angka-angka seperti Human Capital Index (HCI) Indonesia yang masih di bawah rata-rata negara ASEAN dengan skor 0.540.

"Kemudian tantangan produktivitas kita yang juga rendah. Produktivitas kita dibandingkan Vietnam misalnya itu jauh sekali, dimana mereka ini menjadi salah satu negara yang melakukan percepatan luar biasa dalam 10 tahun terakhir," kata Menaker.

Ia mengatakan Kemnaker menjadikan Vietnam sebagai salah satu case, bagaimana mereka untuk mempersiapkan tenaga kerja masa depan dengan membangun balai-balai latihan kerja.

Baca juga: Menaker ungkap transformasi tenaga kerja bisa hadirkan inovasi

"Mereka juga fokus dengan sebuah gerakan produktivitas skala besar. Artinya kita baru mulai melakukan sesuatu yang sebenarnya ini harus sudah kita lakukan 10 tahun yang lalu. Tapi tidak ada kata terlambat, semoga nanti bisa melakukan akselerasi dan seterusnya," kata Menaker.

Kemudian, lanjut dia, terdapat tantangan lainnya juga yang disebut dengan tenaga kerja digital talent, dimana jumlah pekerja yang memiliki kemampuan digital di Indonesia ini baru 19 persen.

"Kemudian pekerja di Indonesia yang memiliki skill digital di tingkat advanced itu baru 6 persen. Ini yang kemudian menjadi catatan saya di setiap kampus saat memberikan kuliah umum," kata Menaker.

Dia menekankan harus ada kurikulum di setiap program studi lebih memperhatikan aspek bagaimana kemudian mahasiswa itu bisa lebih berinteraksi menyiapkan diri dengan digital.

"Ini adalah potret tantangan saat ini dan mungkin solusinya ada di perguruan tinggi," kata Menaker Yassierli.

Baca juga: Kemnaker segera luncurkan Lembaga Produktivitas Nasional

Pewarta: Dian Hadiyatna
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |