Menag perkuat gagasan ekoteologi di Kalteng, tanam pohon di IAHN

1 month ago 12
Kementerian Agama (Kemenag) mengembangkan konsep ekoteologi. Manusia, alam, dan Tuhan, harus menyatu

Palangka Raya (ANTARA) - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar memperkuat gagasan tentang ekoteologi, salah satunya saat melaksanakan penanaman pohon di lingkungan Institut Agama Hindu Negeri (IAHN) Tampung Penyang, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Kamis.

"Kementerian Agama (Kemenag) mengembangkan konsep ekoteologi. Manusia, alam, dan Tuhan, harus menyatu," kata Menag Narasuddin Umar.

Ekoteologi dapat dipahami sebagai konsep yang mengkorelasikan teologi dengan ekologi, dengan fokus kepada pelestarian lingkungan sebagai bagian dari ibadah maupun tanggungjawab sebagai seorang manusia.

Keputusan KMA itu menegaskan penguatan ekoteologi telah menjadi sebuah kebijakan penting, sehingga semua ASN wajib mengimplementasikan dalam bentuk program kerja maupun setiap tindakan serta perilaku sehari-hari.

Sementara itu meski hujan deras melanda Kota Palangka Raya, Menag Nasaruddin Umar didampingi Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Tengah (Kalteng) Edy Pratowo dan lainnya, tetap berupaya melaksanakan penanaman pohon di kawasan IAHN Tampung Penyang.

Baca juga: Kemenag ajak mahasiswa jaga bumi lewat Blissful Mawlid

Menag juga melakukan diskusi bersama Rektor IAHN Tampung Penyang dan jajaran membahas tentang program kerja serta lainnya. Menag juga sempat menyapa para mahasiswa yang telah menunggu kehadirannya.

"Kami melihat mahasiswa di sini, diharapkan akan lahir para tokoh maupun pemimpin bangsa dari kampus ini," tutur Menag Nasaruddin Umar.

Dalam kunjungan kerjanya ke Kalimantan Tengah, Menag juga menggelar pertemuan dengan para Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkungan Kemenag, hingga pertemuan dengan para tokoh lintas agama dan budaya.

Baca juga: Menag tegaskan alam bukan objek eksploitasi tapi mitra kehidupan

Pewarta: Muhammad Arif Hidayat
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |