Menag ajak kampus ambil peran bangun peradaban Islam di era digital

1 month ago 15

Jakarta (ANTARA) - Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar mengajak Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) untuk aktif mengambil peran strategis dalam membangun peradaban Islam di era digital.

"Dari golden age ke era digital, kita harus siap membangun kembali sintesis besar antara sains dan agama. Inilah esensi Islam yang rahmatan lil ‘alamin," ujar Menag di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Menag tegaskan peran strategis ISNU usung peradaban Islam modern

Nasaruddin mengatakan perguruan tinggi yang mampu menguasai dan menggunakan teknologi secara proaktif akan menjadi pelopor kemajuan. Oleh karena itu, kampus harus siap bertransformasi dan tidak tertinggal dalam perkembangan teknologi.

Menag juga mengulas dinamika sejarah peradaban Islam. Ia menyebut bahwa dunia Islam pernah berada di puncak kejayaan pada abad ke-6 hingga ke-12 Masehi, yang dikenal sebagai the golden age.

Masa ini ditandai dengan lahirnya Nabi Muhammad SAW dan berkembangnya sintesis antara ilmu pengetahuan dan agama.

"Wahyu pertama yang turun adalah Iqra’, bacalah. Ini menjadi simbol lahirnya peradaban baru, dimana sains dan agama bersatu. Pada masa itu, ilmuwan Muslim seperti Al-Farabi, Al-Kindi, Ibnu Sina, hingga Ibnu Rusyd tidak hanya ahli di bidang agama, tapi juga di sains dan filsafat," kata dia.

Semangat keilmuan dan keterbukaan inilah, kata dia, yang membawa Islam pada puncak kejayaan. Sayangnya, fase tersebut mulai meredup sejak penaklukan Baghdad oleh Mongol pada abad ke-13.

Baca juga: Menag sebut Indonesia tempat yang tepat pusat peradaban Islam baru

Baca juga: Pelajar Muhammadiyah tingkatkan literasi untuk peradaban Islam

"Setelah itu, peradaban Islam cenderung mengalami stagnasi. Turki Usmani yang menjadi pusat peradaban Islam kala itu, lebih fokus pada militer dan politik. Kajian keilmuan menjadi parsial dan terlalu didominasi fikih. Sains nyaris tidak berkembang," kata dia.

Menag menilai warisan setelah Mongol itu masih memengaruhi umat Islam saat ini.

"Tantangan kita sekarang adalah bagaimana mengaktualisasikan kembali semangat Nabi Muhammad SAW dalam membangun peradaban. Islam yang menggabungkan spiritualitas dan rasionalitas, iman dan ilmu pengetahuan," katanya.

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |