Membangun citra kota global untuk Jakarta

1 week ago 11
Jakarta tidak sekadar ingin menjadi kota yang dikunjungi, tetapi kota yang dirasakan dan diingat

Jakarta (ANTARA) - Di tengah peta pariwisata global yang terus berubah, Jakarta memilih untuk mengambil langkah berani dan strategis.

Kota ini tidak lagi memposisikan dirinya sekadar sebagai destinasi Asia Tenggara, tetapi mengangkat citranya setara dengan kota-kota global yang menjadi magnet wisatawan dunia.

Salah satu langkah promosi strategis yang belum lama ini dilakukan adalah melalui kampanye branding internasional di Dubai International Airport (DXB) pada Agustus 2025.

Jakarta ingin mengirim pesan kuat bahwa inilah saatnya ibu kota Indonesia tampil percaya diri di panggung global dan menjadi bagian dari percakapan dunia tentang kota-kota premium yang menawarkan pengalaman unik, modern, dan tak terlupakan.

Pemilihan DXB sebagai titik promosi tidak dilakukan secara kebetulan. Selama sepuluh tahun terakhir, DXB dinobatkan sebagai bandara tersibuk untuk penerbangan internasional dan melayani lebih dari 92 juta penumpang pada 2024.

Bandara ini menjadi hub yang menghubungkan 293 destinasi di 108 negara dengan lebih dari 100 maskapai, sekaligus titik pertemuan wisatawan dari Asia, Eropa, Afrika, hingga Amerika.

Dari Dubai, dua pertiga populasi dunia bisa dijangkau dalam radius delapan jam. Bagi Jakarta, kehadiran di ruang ini adalah strategi jangka panjang untuk memastikan nama dan citra kota ini hadir di benak wisatawan global bahkan sebelum mereka memilih destinasi perjalanan berikutnya.

Langkah ini dirancang untuk memperkuat positioning Jakarta sebagai kota global yang memiliki daya saing di tingkat internasional.

Dubai itu bukan hanya pintu masuk ke Timur Tengah dan adalah panggung global. Di sana berkumpul wisatawan dari Asia, Eropa, hingga Afrika. Siapa pun yang muncul di DXB otomatis terlihat sebagai global brand.

Pandangan ini menunjukkan bahwa promosi Jakarta tidak lagi berorientasi pada pendekatan tradisional yang sekadar menargetkan jumlah kunjungan, melainkan membangun brand equity, yaitu nilai tambah yang membuat Jakarta dipersepsikan setara dengan destinasi dunia seperti Bangkok, Tokyo, dan Singapura.

Pendekatan yang dipilih pun relevan dengan tren pariwisata global. Jakarta tampil melalui materi visual berdurasi sepuluh detik dengan konsep less is more, menghadirkan pesan sederhana tetapi kuat.

Ada tiga tema utama yang diangkat, yakni gastronomi, romantisme, dan belanja. Gastronomi menampilkan Jakarta sebagai kota dengan kekayaan kuliner yang autentik dan beragam, mulai dari cita rasa warisan Betawi hingga inovasi chef kelas dunia.

Romantisme menghadirkan Jakarta sebagai kota penuh pengalaman berkesan untuk pasangan dan keluarga, sementara belanja menawarkan magnet bagi wisatawan internasional melalui deretan pusat perbelanjaan premium dan pasar kreatif yang menggabungkan tradisi dan modernitas.

Tema ini dipilih karena relevan dengan minat pasar internasional. Kuliner, romantisme, dan belanja adalah tiga pintu masuk paling kuat untuk memperkenalkan Jakarta.

Baca juga: Taman Kota di DKI Jakarta yang cocok untuk melepas penat

Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |