Meksiko setujui tarif impor hingga 50 persen untuk China, Indonesia

1 hour ago 2

Ankara (ANTARA) - Beijing, Kamis (11/12) mendesak Meksiko untuk meninjau kembali rencana kenaikan tarif yang telah disetujui para legislator dan berdampak pada impor dari China serta sejumlah negara Asia lainnya, termasuk Indonesia.

Senat Meksiko menyetujui rancangan undang-undang yang menaikkan tarif hingga 50 persen pada Rabu (10/12). Kebijakan yang mulai berlaku 1 Januari itu akan menyasar lebih dari 1.400 lini produk, termasuk mobil, suku cadang kendaraan, tekstil, pakaian, baja, plastik, alas kaki, dan peralatan rumah tangga.

Kenaikan tarif tersebut akan berdampak pada negara-negara yang tidak memiliki perjanjian perdagangan bebas dengan Meksiko, seperti China, Thailand, India, Korea Selatan, dan Indonesia.

Di tengah tekanan Amerika Serikat (AS) dan memanasnya hubungan dagang di antara kedua pihak, Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum membela kebijakan tersebut dengan menyatakan bahwa langkah itu diambil untuk mendukung produksi dalam negeri.

Kementerian Perdagangan China menyebut kenaikan tarif tersebut sebagai langkah sepihak dan proteksionis, serta menyerukan Meksiko untuk mempertimbangkan ulang kebijakan itu. Beijing menegaskan bahwa mereka menolak segala bentuk kenaikan tarif secara sepihak.

Kementerian tersebut juga menyatakan bahwa China memandang penting hubungan ekonomi dan perdagangan dengan Meksiko. Dalam situasi internasional yang kompleks dan meningkatnya proteksionisme, China berharap Meksiko dapat bekerja sama memperkuat komunikasi, mengelola perbedaan, dan menjaga stabilitas hubungan dagang.

Untuk melindungi kepentingan industri China, pemerintah Beijing pada akhir September telah memulai penyelidikan hambatan perdagangan dan investasi terhadap Meksiko. Proses penyelidikan tersebut saat ini masih berlangsung.

Berdasarkan data Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) yang bersumber dari PBB, impor Meksiko dari China tahun lalu mencapai 129,79 miliar dolar AS (sekitar Rp2,1 kuadriliun), sementara ekspor Meksiko ke China sebesar 9,08 miliar dolar AS (Rp151,3 triliun). Total volume perdagangan bilateral kedua negara sekitar 138,87 miliar dolar AS (sekitar Rp2,3 kudriliun).

Keputusan kenaikan tarif itu muncul setelah Presiden AS Donald Trump pada 8 Desember mengancam akan memberlakukan tarif lima persen terhadap ekspor Meksiko melalui pernyataan di platform media sosialnya, Truth Social.

Trump menyinggung sengketa pembagian air berdasarkan perjanjian 1944 dan menuntut Meksiko mengalirkan 200.000 acre-feet air sebelum akhir tahun untuk mengatasi kekurangan pasokan di negara bagian Texas.

AS tetap menjadi mitra dagang utama Meksiko dengan nilai perdagangan tahunan mencapai 334 miliar dolar AS (sekitar Rp5.568 triliun).

Sumber: Anadolu

Baca juga: Trump ancam tarif baru jika Meksiko tidak suplai air ke petani Texas

Baca juga: Pemerintah Meksiko naikkan tarif impor untuk kendaraan China

Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |