Jakarta (ANTARA) - Masyarakat Jakarta Utara diimbau agar melakukan skrining atau pemeriksaan kesehatan di sejumlah fasilitas kesehatan yang ada di wilayahnya masing-masing sebagai upaya untuk mencegah penyebaran Tuberkulosis (TB)
"Tuberkulosis paru itu cepat sekali penularannya. Jadi harus segera ditangani dan diobati secara rutin," kata Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim di Jakarta, Jumat.
Saat ini Pemerintah Kota Jakarta Utara bersinergi dengan PT PLN Nusantara Power UP Muara Karang meluncurkan gerakan kolaborasi penanganan TB melalui "Program Punggawa Nusantara" atau "Kampung Siaga TB Paru" di Kelurahan Pluit Penjaringan
Menurut dia, hal ini adalah wujud komitmen bersama untuk penanganan TB paru dan juga harus dilakukan secara masif serta serentak di wilayah Jakarta Utara (Jakut).
Baca juga: Sebagian besar pasien Tuberkulosis usia produktif
Ali berharap skema kolaborasi yang terjalin dalam penanganan TB paru tersebut bisa menjadi contoh dan acuan bagi semua pihak.
Dia mengucapkan terima kasih atas kontribusi perusahaan tersebut dalam "Program Punggawa Nusantara" dan juga telah menyediakan bus skrining bagi warga Kelurahan Pluit.
"Kami sering kerja sama dengan PT PLN Nusantara Power UP Muara Karang seperti dalam upaya penanganan stunting," kata dia.
Senior Manager PT PLN Nusantara Power UP Muara Karang, Kurniawan Dwi Hananto mengatakan, "Program Punggawa Nusantara" merupakan salah satu tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dari perusahaan tersebut.
Baca juga: Kasus tuberkulosis meningkat drastis di Kepulauan Seribu
Selain skrining juga diadakan diskusi kesehatan keluarga mengenai kesadaran terkait penyakit TB.
"Kami menyediakan kuota 100 orang. Kita coba jemput bola dan menyediakan bus skrining paru supaya kedepannya warga yang terindikasi TB paru mendapatkan penanganan yang baik," kata dia.
Ini adalah suatu proses, yaitu ada skrining, penanganan dan monitoring dan setelah skrining, data penderita bisa didapatkan dan diberikan program penanganan yang tepat. "Ini tentu bisa menjaga dirinya sendiri dan juga keluarga," kata dia.
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025
