Marak kebakaran, gedung-gedung di Jakarta diaudit

2 hours ago 5

Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memerintahkan jajarannya untuk melakukan pemeriksaan ulang dan audit terhadap kelayakan gedung-gedung di Jakarta, khususnya yang ada di wilayah padat.

Hal tersebut dikatakan Pramono menyikapi maraknya kebakaran yang melanda permukiman dan rumah toko (ruko) dalam beberapa waktu terakhir.

"Hal yang berkaitan dengan gedung-gedung, saya sudah memerintahkan dinas terkait, yakni Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan, kemudian Bina Marga, kemudian Dinas Perizinan, semuanya untuk memeriksa kembali," kata Pramono di Balai Kota DKI Jakarta, Sabtu.

Pramono mengatakan, langkah tersebut dilakukan sebagai upaya pencegahan agar kejadian serupa tidak kembali terulang.

Terutama pada bangunan yang mengalami perubahan fungsi maupun penambahan struktur tanpa pengaturan keselamatan yang memadai.

Baca juga: Tidak ada korelasi kebakaran Terra Drone dengan bencana Sumatera

Pramono mencontohkan kasus kebakaran hebat yang terjadi di kawasan Jalan Suprapto, Jakarta Pusat, pada sebuah bangunan yang disebutnya sebagai "gedung yang tumbuh".

Menurut Pramono, bangunan tersebut awalnya merupakan bangunan lama yang kemudian mengalami penambahan struktur secara signifikan.

"Jadi ada bangunan lama, tiba-tiba dibangun satu gedung yang tumbuh, yang berbeda dengan kiri-kanannya. Ketinggiannya enam tingkat," katanya.

Namun, Pramono menilai penambahan bangunan itu tidak diiringi dengan pengaturan akses dan standar keselamatan yang memadai.

Pramono menyebutkan, jalur naik dan turun di dalam gedung tidak tertata dengan baik. Bahkan ditemukan penempatan baterai drone di sepanjang jalur tersebut.

"Baik jalan ke atas maupun ke bawah tidak diatur. Bahkan di sepanjang jalan naik ke atas itu ditempatkan baterai untuk drone. Itulah yang menyebabkan kebakaran yang sangat dahsyat," katanya.

Baca juga: Tak ada SOP penyimpanan barang mudah terbakar di Ruko Terra Drone

Pramono memastikan penanganan hukum atas peristiwa kebakaran tersebut saat ini telah ditangani oleh pihak Kepolisian.

Sementara itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkomitmen mengambil tanggung jawab terhadap penanganan korban, khususnya terkait jenazah dan layanan kesehatan.

"Seperti yang saya janjikan, bagi siapapun yang berkaitan dengan penguburan dan juga penanganan kesehatannya menjadi tanggung jawab Pemerintah DKI Jakarta," tegas Pramono.

Meski demikian, Pramono mengungkapkan bahwa sebagian korban telah dimakamkan di daerah asal masing-masing.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sejatinya telah menyiapkan fasilitas dan dukungan bagi proses pemakaman tersebut. "Ternyata ada beberapa yang kemudian dikuburkan di daerahnya masing-masing, ya itu monggo (silakan). Tetapi sebenarnya kami mempersiapkan," katanya.

Baca juga: Baterai drone jatuh penyebab kebakaran ruko yang tewaskan 22 orang

Pramono berharap pemeriksaan ulang terhadap gedung-gedung di Jakarta dapat memperketat pengawasan perizinan serta mencegah bangunan bermasalah yang berpotensi membahayakan keselamatan masyarakat.

Sebelumnya, terjadi kebakaran Rumah Toko (Ruko) Terra Drone di Jakarta Pusat yang menewaskan 22 orang pada Selasa (9/12) dan diduga akibat adanya baterai drone yang jatuh dan menimbulkan percikan api.

"Kami memeriksa dua saksi kunci yang melihat langsung bagaimana proses terjadinya kebakaran," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro di Jakarta, Jumat (12/12).

Menurut dia, dari keterangan saksi kunci tersebut didapati bahwa kebakaran yang menyebabkan 22 orang meninggal dunia itu disebabkan adanya baterai drone yang terjatuh.

Baca juga: Penangkapan Direktur Terra Drone Indonesia dinilai langgar prosedur

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |