Jakarta (ANTARA) - Gastroskopi merupakan salah satu prosedur medis yang dapat digunakan untuk mendiagnosis berbagai gangguan pada saluran pencernaan, termasuk gastroesophageal reflux disease (GERD), infeksi hingga kanker lambung.
Dokter spesialis penyakit dalam Siloam Hospitals Group dr Ignatius Bima Prasetya, Sp.PD, menjelaskan bahwa gastroskopi memungkinkan dokter melihat langsung kondisi saluran cerna pasien melalui selang fleksibel yang dilengkapi kamera.
"Dengan gastroskopi, kita dapat melihat langsung kondisi dalam saluran cerna pasien dan menentukan diagnosis dengan lebih akurat," ujar dr Bima melalui siaran pers pada Senin.
Dengan gastroskopi dokter dapat menilai kondisi kerongkongan, lambung, dan usus secara real-time. Prosedur ini digunakan untuk mendiagnosis berbagai gangguan pencernaan, seperti peradangan, tukak lambung, infeksi, hingga kanker lambung.
Baca juga: Konsumsi air permukaan rentan picu penyakit lambung hingga kanker
Keunggulan utama gastroskopi dibandingkan metode lain adalah kemampuannya memberikan gambaran yang jelas, bersifat minimal invasif, serta lebih aman bagi pasien. Dengan metode ini, dokter dapat segera menentukan langkah medis yang diperlukan, termasuk pemberian terapi atau tindakan lanjut seperti biopsi.
Syarat gastroskopi
Salah satu syarat utama sebelum gastroskopi dilakukan adalah pasien berpuasa selama beberapa jam (sesuai dengan kondisi pasien) agar lambung dalam keadaan kosong, sehingga hasil pemeriksaan lebih optimal.
Dokter juga akan menanyakan riwayat kesehatan pasien, termasuk apakah pasien memiliki alergi terhadap obat tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan yang bisa memengaruhi hasil pemeriksaan.
Baca juga: Cara kunyah hingga endoskopi guna cegah terkena kanker lambung
Apabila pasien mengonsumsi obat pengencer darah, dokter mungkin akan menyarankan penghentian sementara jika akan dilakukan tindakan intervensi seperti pengangkatan polip, untuk mengurangi risiko perdarahan saat prosedur dilakukan.
Selama prosedur berlangsung, pasien bisa diberikan anestesi umum untuk mengurangi ketidaknyamanan saat tindakan. Setelah itu, alat gastroskop dimasukkan melalui mulut dan diarahkan ke saluran pencernaan.
Jika ditemukan kelainan, dokter bisa langsung mengambil sampel jaringan (biopsi) untuk pemeriksaan lebih lanjut di laboratorium. Setelah prosedur selesai, pasien umumnya perlu beristirahat sejenak sebelum diperbolehkan pulang.
Baca juga: Dokter: GERD dapat menjadi cikal bakal kanker esofagus

Gastroskopi dalam diagnosis GERD
GERD atau gastroesophageal reflux disease adalah kondisi di mana asam lambung naik ke kerongkongan dan menyebabkan rasa nyeri serta ketidaknyamanan di dada. GERD dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan pada dinding esofagus jika tidak ditangani dengan baik.
“Tidak semua pasien GERD perlu menjalani gastroskopi. Diagnosis bisa dilakukan dengan pemeriksaan klinis, uji fisik, kuesioner, dan respons terhadap obat. Namun, pada kasus tertentu, gastroskopi sangat diperlukan untuk menilai tingkat kerusakan dinding kerongkongan,” jelas dr. Bima.
Pada penjelasan selanjutnya, dr. Bima menyebutkan bahwa terdapat empat tingkatan kerusakan dinding esofagus akibat GERD, mulai dari peradangan ringan hingga kondisi yang lebih serius seperti Barrett's Esophagus, yang berpotensi berkembang menjadi kanker esofagus.
Oleh karena itu, pasien dengan gejala GERD yang semakin berat, seperti nyeri menelan, muntah darah, atau penurunan berat badan yang signifikan, disarankan menjalani gastroskopi untuk memastikan kondisi mereka dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
Baca juga: Kanker lambung tidak muncul mendadak
Alarm Symptoms GERD
Beberapa tanda bahaya atau alarm symptoms yang mengindikasikan GERD sudah dalam tahap serius sehingga memerlukan gastroskopi antara lain: sulit menelan (disfagia), rasa nyeri saat menelan (odinofagia), gejala bronkial berulang dan pneuminia aspirasi.
Gejala lainnya yakni suara terdengar serak (disfonia), batuk berulang atau sering kambuh, perdarahan saluran cerna, mual dan nyeri persisten, hingga benjolan di bagian atas perut (epigastrum).
Jika pasien mengalami gejala tersebut, sangat penting untuk segera menjalani pemeriksaan lanjutan agar kondisi tidak semakin memburuk. Deteksi dini dapat membantu mencegah komplikasi lebih lanjut, seperti penyempitan saluran esofagus atau perubahan sel yang berisiko menjadi kanker.
RS Siloam menyediakan layanan gastroskopi dengan fasilitas modern, tim medis yang berpengalaman serta teknologi yang mampu memberikan hasil yang lebih akurat dan minim risiko bagi pasien.
Baca juga: Enam gejala kanker lambung yang harus diwaspadai
Selain itu, rumah sakit ini juga memiliki sistem pelayanan yang efisien untuk memudahkan pasien mendapatkan layanan yang cepat dan berkualitas. Dengan teknologi canggih dan tim medis yang berkompeten, pasien dapat menjalani pemeriksaan dengan aman dan mendapatkan hasil diagnosis yang akurat.
Dengan berbagai keunggulan yang ditawarkan, gastroskopi di Siloam Hospitals menjadi opsi tepat bagi pasien yang memerlukan pemeriksaan saluran pencernaan yang akurat dan profesional.
Pemeriksaan ini tidak hanya membantu dalam menegakkan diagnosis, tetapi juga memberikan pemahaman lebih baik bagi pasien mengenai kondisi kesehatannya sehingga dapat memperoleh pengobatan yang tepat dan efektif.
Baca juga: Gejala mirip sakit maag, kanker lambung sulit dideteksi
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2025