Manajemen Grab kunjungi mitra korban demonstrasi di Makassar 

2 weeks ago 19

Makassar (ANTARA) - Manajemen Grab Indonesia mengunjungi dua orang mitra pengemudi yang menjadi korban pada demonstrasi solidaritas yang berujung kerusuhan, yakni Budi Haryadi dan Rusdamdiansyah, di Makassar, Sulawesi Selatan.

"Hari ini kami di Rumah Sakit Primaya mengunjungi sekaligus menengok Budi dan keluarga, karena kami dapat informasi sedang mendapat perawatan intensif. Kita mendoakan agar bisa sembuh lebih cepat," ujar Director of East Indonesia, Operations Grab Indonesia Halim Wijaya di rumah sakit setempat, Minggu.

Korban Budi Haryadi merupakan mitra Grab Indonesia, juga bekerja sebagai honorer Satpol PP di Kecamatan Ujung Tanah yang menjadi korban saat pembakaran Kantor DPRD Kota Makassar Jalan Andi Pangeran Pettarani berlangsung pada Jumat (29/8) hingga Sabtu (30/8) dini hari.

Korban terpaksa melompat dari Gedung DPRD Makassar karena terjebak saat api mulai membesar. Korban mengalami luka parah dan langsung dilarikan ke RS Primaya guna mendapat pertolongan. Beredar kabar korban meninggal dunia, namun informasinya hoaks, karena masih dirawat di ICU.

Kedatangannya khusus ke Kota Makassar bersama tim, lanjut dia, untuk memberikan dukungan serta memastikan korban mendapatkan perawatan maksimal, mengingat kondisinya belum stabil.

"Kami juga memberikan pendampingan bahwa Grab hadir bersama keluarga dengan terus mendukung dan menemani keluarga apa yang diperlukan. Kami percaya bahwa mitra merupakan bagian dari keluarga besar Grab," tuturnya kepada wartawan.

Selain membesuk langsung korban Budi Haryadi, manajemen juga memberikan santunan berupa bantuan langsung pendanaan kepada keluarga. Halim berharap, santunan dan bantuan diberikan bisa meringankan beban sehingga dapat fokus pada pemulihannya.

"Ini merupakan komitmen dari Grab, sehingga teman-teman mendapat perhatian. Izinkan saya menyampaikan dalam waktu dekat ini, kami meluncurkan fitur baru di tengah kondisi seperti ini. Namanya sedang difinalkan, namun pada intinya fitur itu Grab Darurat," tutur dia.

Director of East Indonesia, Operations Grab Indonesia Halim Wijaya (kiri) bersama timnya menabur bunga saat mengunjungi makam almarhum Rusdamdiansyah di Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (31/8/2025). ANTARA/HO-Dokumentasi Grab Indonesia.

Selain membesuk Budi Haryadi, Halim bersama tim juga mengunjungi rumah duka dan kuburan mitra Grab lainnya bernama Rusdamdiansyah alias Dandi yang tewas seusai dikeroyok massa saat demonstrasi, karena dituduh intel aparat keamanan pada Jumat (29/8) di Jalan Urip Sumoharjo.

Korban akhirnya dinyatakan meninggal dunia oleh tim dokter di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) OJK milik Kemenkes RI, kawasan reklamasi Central Poin of Indonesia (CPI) Jalan Tanjung Bunga Makassar setelah mendapat perawatan medis.

"Tadi sebelum ke sini, saya dan tim sudah mengunjungi rumah duka mas Dandi serta mendoakan almarhum di makamnya. Kami turut berbelasungkawa memberikan dukungan juga kepada keluarga di masa sulit ini," ucapnya.

Pihak Grab Indonesia sejauh ini telah berkomunikasi dengan pihak berwenang untuk memberikan informasi yang dibutuhkan sesuai kewenangan agar kasus Dandi dapat di proses hukum. Ia percaya komunikasi yang intens dibangun dengan seluruh pihak pada akhirnya mendapatkan keadilan.

"Paling utama, kami mendoakan korban baik yang sedang dirawat segera pulih dan berkumpul dengan keluarga, maupun doa kepada almarhum agar dimudahkan jalannya, dimaafkan segala kesalahan dan mendapat tempat terbaik di sisiNya," ucap Halim.

Ayah korban Budi Haryadi, Saharuddin Daeng Sarring saat menerima kunjungan Tim Grab Indonesia di rumah sakit tersebut menyampaikan apresiasi karena telah mendapat perhatian, apalagi sengaja datang dari Jakarta untuk melihat langsung kondisi terkini anaknya.

"Kami mengucapkan terima kasih atas kunjungannya. Informasi terbaru kondisinya sekarang sudah mulai respon, meskipun belum stabil. Kami memohon doanya teman-teman semua dan masyarakat untuk kesembuhannya. Saya dengar tadi ada bantuan disampaikan, mudah-mudahan bantuan ini tepat sasaran bagi anak saya," katanya menambahkan.

Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |