Malaysia pimpin kinerja IPO di Asia Tenggara pada H1 2025

2 months ago 22

Kuala Lumpur (ANTARA) - Meskipun terdapat tantangan regional yang lebih luas, Malaysia masih terus memimpin kinerja penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) di Asia Tenggara pada paruh pertama (H1) 2025, tunjuk data Deloitte.

Perusahaan tersebut mengatakan dalam sebuah laporan baru-baru ini bahwa Malaysia mencatat peningkatan sekitar 48 persen secara tahunan (year on year/yoy) dalam jumlah listing menjadi 32, dengan nilai IPO yang terkumpul meningkat sekitar 109 persen menjadi 940 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp16.221), seiring dengan peningkatan total kapitalisasi pasar IPO sekitar 165 persen menjadi 4,04 miliar dolar AS.

"Prospek IPO di Malaysia tetap optimistis untuk sisa tahun 2025, dengan 32 listing yang tercatat per 30 Juni 2025, menempatkan Bursa Malaysia di jalur yang tepat untuk mencapai target setahun penuh sebanyak 60 listing," ujar Mitra Pendukung Akuntansi Transaksi Deloitte Malaysia Wong Kar Choon.

Namun, dia mengungkapkan bahwa tarif perdagangan AS baru-baru ini dan ketegangan geopolitik telah menimbulkan ketidakpastian, dan memperkirakan bahwa akan ada dampak pada pasar IPO.

Menurutnya, situasi ini dapat menimbulkan sentimen investor yang berhati-hati karena investor mungkin akan mengadopsi pendekatan yang lebih berhati-hati dan lebih memilih aset-aset yang tidak terlalu berisiko selama periode yang tidak menentu ini.

Selain itu, dia juga berpendapat bahwa perusahaan-perusahaan mungkin akan menunda rencana IPO mereka, terutama bagi perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang ekspor yang terpengaruh oleh gangguan rantai pasokan dan tekanan biaya.

Dia juga mengantisipasi bahwa industri konsumen dengan nama-nama merek yang sudah mapan akan terus menjadi landasan lanskap perekonomian Malaysia dan siap untuk memanfaatkan keberadaan pasar mereka yang kuat untuk memanfaatkan peluang pasar modal IPO.

Secara keseluruhan, pasar modal IPO Asia Tenggara tetap tangguh pada H1 2025. Ada 53 IPO, dengan dana IPO yang terkumpul mencapai lebih dari 1,4 miliar dolar AS dan kapitalisasi pasar IPO sebesar 7,7 miliar dolar AS dibandingkan dengan H1 2024, yang mencatat 67 IPO, dengan dana IPO sedikit di bawah 1,4 miliar dolar AS dan kapitalisasi pasar IPO sebesar 5,8 miliar dolar AS.

Hal ini menunjukkan peningkatan 3 persen dalam nilai IPO yang terkumpul dan peningkatan 33 persen dalam kapitalisasi pasar IPO, meskipun terjadi penurunan 21 persen dalam jumlah IPO di seluruh Asia Tenggara, dibandingkan dengan H1 2024.

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |