Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ke-13 RI Ma'ruf Amin menilai inisiasi Gerakan Ayo Mondok menjadi langkah strategis karena mampu mengajak masyarakat kembali menggairahkan tradisi mondok atau nyantri.
"Ayo Mondok ini sudah lama untuk menggairahkan orang mau mondok jadi santri. Untuk dididik menjadi orang yang akan bisa memberikan perbaikan," ujar Ma'ruf Amin di Ponpes Asshiddiqiyah, Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan pesantren di Indonesia saat ini tengah didorong untuk melakukan pembenahan guna meningkatkan kualitas pendidikan dan memperkuat kemandirian dalam berbagai aspek, termasuk pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Menurutnya, pesantren kini tidak hanya akan menjadi pusat pendidikan agama dan dakwah saja, tetapi juga mengambil peran strategis dalam gerakan ekonomi masyarakat.
Baca juga: KH Ma'ruf Amin serukan gerakan ayo mondok untuk regenerasi kiai
"Pesantren ini akan bangkit, membangun jaringan, dan menjadi pusat pemberdayaan gerakan ekonomi. Jadi bukan hanya tempat melahirkan ulama dan pusat dakwah, tapi juga pusat pemberdayaan ekonomi umat," kata dia
Transformasi peran pesantren ini dinilai penting sebagai bagian dari penguatan fungsi sosial dan ekonomi lembaga pendidikan Islam di tengah masyarakat.
Dengan penguatan jaringan dan kemandirian ekonomi, pesantren diharapkan mampu berkontribusi lebih luas dalam pembangunan nasional.
Ia juga menekankan pentingnya sinergi antar-pesantren dan dukungan dari pemerintah serta masyarakat agar upaya pemberdayaan ini berjalan optimal.
Baca juga: Pemkot Kediri dukung Gerakan Nasional Ayo Mondok
"Jadi dia (pesantren) juga bukan sebagai pusat pendidikan, melahirkan orang ulama, pusat dakwah, tapi juga pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat," kata dia.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan meminta pondok pesantren (ponpes) untuk berkontribusi memperkuat pemberdayaan ekonomi dalam mewujudkan kemandirian umat.
"Saya dukung penuh gerakan Ayo Mondok ini, sekaligus untuk mengembangkan ekonomi umat kita," ujar Zulhas saat membuka Rapat Kerja Gerakan Nasional Ayo Mondok di Pesantren Asshiddiqiyah, Jakarta.
Baca juga: Raffi Ahmad ingatkan pesantren melek digital
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.