Lupa Daratan, eksplorasi komedi Ernest terhadap Vino G. Bastian

6 hours ago 5

Jakarta (ANTARA) - Film drama komedi terbaru Netflix, Lupa Daratan, menjadi entri terbaru yang menguji kesiapan para pembuat film komedi Indonesia untuk menghadirkan komedi berkelas dunia di mata internasional.

Film yang sudah dapat disaksikan secara serentak di Netflix pada 11 Desember 2025 itu mengangkat sebuah eksplorasi mendalam terhadap kerapuhan ego dan harga diri seorang bintang dan figur publik.

Film yang diproduseri oleh Dipa Andika dan Nurita Anandia itu menjadi titik temu kreatif pertama bagi sutradara dan penulis skenario, Ernest Prakasa, dengan aktor papan atas Indonesia, Vino G. Bastian.

Lupa Daratan membawa premis cerita yang secara komedi terbilang unik, yaitu apa jadinya jika aktor ternama yang berada di puncak kesuksesan, tiba-tiba kehilangan seluruh kemampuan aktingnya secara misterius?

Dalam film-film yang disutradarai Ernest sebelumnya, ia biasanya menetapkan pembagian jelas antara peran komedi dengan peran karakter utama.

Ia akan mengelilingi karakter utama (yang fokus pada drama) dengan para stand-up comedian sebagai pemeran pendukung.

Tugas pemeran utama biasanya lebih banyak di drama, sementara komedi diserahkan pada karakter pendukung.

Pendekatan baru diterapkan Ernest di Lupa Daratan. Di film itu, Vino sebagai karakter utama (Vino Agustian), serta karakter-karakter terdekat dengan Vino seperti Dimi (Dea Panendra) dan Iksan (Agus Kuncoro), juga banyak terlibat dalam lawakan-lawakan film itu.

Aktor Vino G Bastian (tengah) bersama sutradara Ernest Prakasa (kiri), dan produser Dipa Andika (kanan) saat acara gala perdana film "Lupa Daratan" di bioskop kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (10/12/2025). (ANTARA/Abdu Faisal)

Vino G. Bastian, peraih Piala Citra 2008 lewat film "Radit dan Jani", dipilih untuk menghidupkan karakter utama, seorang aktor terkenal Vino Agustian yang diceritakan tiba-tiba tidak bisa berakting.

Penyebabnya, Vino menjadi sosok yang terjebak dalam situasi "lupa daratan". Ia sombong, egois, dan memiliki ego serta mimpi besar yang tidak lagi dijalankan dengan sepenuh hati.

Baca juga: Film Lupa Daratan angkat pesan kerendahan hati meski target mendunia

Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |