Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa mengharapkan para lulusan Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Lombok memanfaatkan teknologi sebagai instrumen untuk mempromosikan praktik pariwisata berkelanjutan di Indonesia.
"Sebagai bagian dari generasi digital, lulusan Politeknik Pariwisata Lombok diharapkan mampu memanfaatkan teknologi sebagai instrumen strategis untuk memperkuat promosi pariwisata berkelanjutan," katanya saat menghadiri acara Wisuda VI Poltekpar Lombok di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (25/10).
Menurut keterangan pers kementerian di Jakarta pada Minggu, Wakil Menteri Pariwisata juga berharap lulusan Poltekpar Lombok yang baru diwisuda bisa menjadi pionir dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan di Indonesia.
Dengan kompetensi, kepedulian terhadap lingkungan, literasi teknologi, wawasan yang mereka miliki, lulusan Poltekpar Lombok diharapkan dapat memanfaatkan peluang dan menghadapi tantangan dalam usaha pariwisata.
"Inilah kompetensi yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan sekaligus memanfaatkan peluang pariwisata masa depan," kata Wakil Menteri Pariwisata.
Para lulusan politeknik pariwisata juga diharapkan bisa menjadi penggerak utama dalam upaya pengembangan ekowisata, desa wisata, dan usaha pariwisata berbasis komunitas di Nusa Tenggara Barat.
Baca juga: Kemenpar ajak humas hotel promosikan pariwisata berkelanjutan
Direktur Poltekpar Lombok Ali Muhtasom menyampaikan bahwa sekitar 85 persen dari lulusan politeknik yang diwisuda telah memperoleh pekerjaan dan sisanya berencana melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, berwirausaha, atau menjadi pekerja lepas.
"Putra-putri terbaik bangsa yang diwisuda hari ini siap berlayar menuju dunia profesional pariwisata global. Mereka adalah green human capital generation, pionir masa depan pariwisata berkelas dunia," katanya.
Baca juga: STDev 2025 jadi ruang berbagi gagasan pariwisata berkelanjutan
Baca juga: Wamenpar tekankan pentingnya kolaborasi wujudkan pariwisata berkelanjutan
Pewarta: Sri Dewi Larasati
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































