LLDikti Wilayah X: Kampus Berdampak penting untuk kemajuan pendidikan

3 months ago 27

Padang (ANTARA) - Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah X yang meliputi Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) dan Provinsi Jambi menekankan pentingnya implementasi Kampus Berdampak untuk memajukan pendidikan tinggi di tanah air.

"Pada 2 Mei 2025, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) meluncurkan program Diktisaintek Berdampak dan ini harus diimplementasikan di setiap perguruan tinggi," kata Kepala LLDikti Wilayah X Afdalisma di Kota Padang, Senin.

Hal tersebut disampaikan Afdalisma pada rapat kerja LLDikti Wilayah X yang mengusung tema "Penguatan Tridarma Perguruan Tinggi Untuk Mewujudkan Pendidikan Tinggi Bermutu dan Berdampak".

Afdalisma menjelaskan implementasi Kampus Berdampak ditujukan agar riset dan hasil penelitian yang dihasilkan perguruan tinggi bisa langsung dirasakan masyarakat, atau menjadi solusi dalam mengatasi berbagai persoalan.

Baca juga: Kemdiktisaintek pacu peran PTS tuntaskan masalah pendidikan tinggi

Ia mengatakan LLDikti Wilayah X telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan mutu perguruan tinggi swasta melalui sejumlah program.

"Tujuan akhirnya bagaimana perguruan tinggi swasta bisa meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan yang melahirkan lulusan berkualitas," ujar dia.

Pada 2024 terdapat 117 perguruan tinggi swasta yang berada di bawah naungan LLDikti Wilayah X. Namun, pada 2025 terdapat penurunan menjadi 115 menyusul penggabungan perguruan tinggi sesuai kebijakan Kemdiktisaintek.

Di satu sisi, Afdalisma mengatakan masih banyak pekerjaan rumah untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi swasta di Provinsi Sumbar maupun Jambi, mulai dari kualitas dosen, pengembangan karir dosen hingga percepatan akreditasi kampus.

Dari 115 perguruan tinggi swasta di Provinsi Sumbar dan Jambi baru sekitar 25 persen dosen yang menyandang status lulusan strata tiga (S3) atau doktor. Angka ini tergolong kecil dan menjadi perhatian serius LLDikti. Kemudian, dari 5.000 lebih dosen di dua provinsi tersebut baru sebanyak 39 orang yang menjadi guru besar.

Baca juga: LLDikti: Tantangan pendidikan tinggi serapan lulusan pada dunia usaha

"Yang tidak kalah penting adalah akreditasi perguruan tinggi. Dari 115 perguruan tinggi swasta di wilayah LLDikti X, belum satupun yang memiliki peringkat unggul," ujarnya.

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |