Jakarta (ANTARA) - Anggota DPRD DKI Jakarta Tri Waluyo menyebutkan kehadiran Masjid Al Ikhlas yang telah diresmikan oleh Menteri Agama RI Nasaruddin Umar di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 pada Jumat (7/3) akan memenuhi kebutuhan masyarakat setempat untuk beribadah.
"Alhamdulillah, PIK ini memperhatikan masyarakat sekitar karena sekarang penduduk di PIK 1 dan 2 masyarakatnya sekitar 200 ribu orang, dan juga banyak juga penduduk Muslim," kata Tri Waluyo di Jakarta, Sabtu.
Baca juga: Wapres resmikan Masjid Al-Khairiyah di Menara Syariah PIK-2
Sejauh ini, lanjut dia, di PIK 1 dan PIK 2 ada tiga unit masjid dan ke depan diharapkan jumlahnya dapat ditambah lagi mengingat jumlah penduduk beragama Islam cukup banyak bekerja di lokasi tersebut.
Dia menilai Pantai Indah Kapuk (PIK) sudah memperhatikan harapan dari Kementerian Agama dan masyarakat agar suara adzan dapat berkumandang di kawasan PIK.
Menurut dia pembangunan masjid ini dilaksanakan selama delapan bulan ke depan dengan menggunakan pendanaan dari manajemen PIK sendiri.
Rencananya bangunan masjid mengusung konsep Islamic Classical yang terinspirasi dari era Ottoman dengan menggabungkan fungsi ibadah dengan aspek bisnis untuk keberlanjutan ekonomi masjid.
"Ini bentuk toleransi beragama berjalan di kawasan PIK," kata Tri Waluyo.

Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PKB Tri Waluyo menghadiri kegiatan peletakan batu pertama Masjid Al Ikhlash di kawasan PIK, Jakarta Utara. ANTARA/Mario Sofia Nasution
Sebelumnya Menteri Agama (Menag) RI Prof Nasaruddin Umar meresmikan pemancangan perdana Masjid Al Ikhlas di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, Jakarta Utara, Jumat, (7/3/2025).
Baca juga: Masjid Istiqlal jadi destinasi ngabuburit masyarakat
Masjid Al Ikhlas akan dibangun di atas lahan seluas 2.400 meter persegi dengan kapasitas sekitar 600 jemaah.
Pembangunan masjid ini diperkirakan menghabiskan anggaran mencapai Rp45 miliar.
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025