Laporan sebut China promotor aktif untuk pengentasan kemiskinan global

2 months ago 21

Beijing (ANTARA) - Keberhasilan China dalam pengentasan kemiskinan dicapai sebagian besar berkat adaptasi praktik-praktik terbaik internasional secara inklusif, serta penerapan inovatif dan adopsi berbagai pengalaman pengentasan kemiskinan global, demikian menurut laporan wadah pemikir (think tank) Jumat (11/7).

Adaptasi praktik-praktik terbaik internasional itu secara kolektif telah mendorong kemajuan global dalam pengentasan kemiskinan.

Laporan yang bertajuk "Mengupayakan Kehidupan yang Lebih Baik bagi Rakyat: Inovasi Praktis dan Teoritis China dalam Mengonsolidasikan dan Memperluas Pencapaian Pengentasan Kemiskinan" (Striving for a Better Life for the People: China's Practical and Theoretical Innovations in Consolidating and Expanding Poverty Alleviation Achievement) dirilis oleh Xinhua Institute, sebuah wadah pemikir tingkat tinggi nasional milik Kantor Berita Xinhua.

Per akhir 2024, China telah memberikan bantuan pembangunan kepada lebih dari 160 negara dan bersama-sama memajukan Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra dengan lebih dari 150 negara. Sejak diluncurkan lebih dari tiga tahun yang lalu, Inisiatif Pembangunan Global telah memobilisasi hampir 20 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp16.220) dalam bentuk pendanaan pembangunan, mengimplementasikan lebih dari 1.100 proyek, serta memberikan manfaat nyata bagi masyarakat di berbagai negara, menurut laporan tersebut.

China telah menerapkan prinsip pengentasan kemiskinan yang "tertarget" dan "berbasis permintaan" dalam kerja sama pengentasan kemiskinan internasionalnya, meluncurkan sejumlah proyek yang jelas dan nyata, serta membuahkan hasil yang cepat.

"Setiap kisah kerja sama ini menunjukkan bahwa China merupakan promotor aktif dan kontributor berkelanjutan untuk pengentasan kemiskinan global," kata laporan itu.

Laporan itu menyebutkan bahwa China berkomitmen untuk memberikan dukungan sistematis bagi pengentasan kemiskinan global dengan menyediakan transfer teknologi, bantuan keuangan, pengembangan kapasitas, dan pengembangan platform guna membantu negara-negara berkembang memperkuat momentum pertumbuhan mereka.

Laporan tersebut menekankan bahwa dengan dipandu oleh visi komunitas global dengan masa depan bersama, kerja sama pengentasan kemiskinan internasional China memandang negara-negara berkembang bukan sebagai "pengikut pasif" dalam gelombang modernisasi, melainkan sebagai "rekan pencipta" yang setara.

"Pengentasan kemiskinan lebih dari sekadar mengurangi angka, tetapi juga merupakan sebuah peningkatan menuju bentuk peradaban baru," kata laporan tersebut, seraya menambahkan bahwa sebagai negara berkembang yang telah mengangkat paling banyak warga keluar dari kemiskinan absolut, pengalaman China telah memicu dialog antarperadaban tentang esensi kemajuan manusia.

Pewarta: Xinhua
Editor: Indra Arief Pribadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |