LAN - Tanoto Foundation cetak pemimpin visioner dukung Astacita

1 month ago 15

Jakarta (ANTARA) - Lembaga Administrasi Negara (LAN) bekerja sama dengan Tanoto Foundation menggelar Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat I Angkatan LXV untuk mencetak pemimpin visioner guna mendukung Astacita Pemerintahan Prabowo Subianto.

"Banyak kerja dan program pemerintah yang membutuhkan kolaborasi dan koordinasi lintas sektor baik antara pemerintah dengan sektor swasta (private sector) dalam menghasilkan kebijakan yang adaptif, inklusif, dan berdampak," kata Kepala LAN Muhammad Taufiq pada pembukaan pelatihan tersebut di Gedung LAN, Jakarta, Senin dikutip dari keterangan resminya.

Taufiq mengatakan bahwa para peserta adalah pemimpin yang sudah terbukti efektif di instansi masing-masing.

Untuk itu, pelatihan tersebut merupakan ajang dalam mengasah kembali dan melakukan transformasi pelayanan yang mengacu pada tema nasional PKN, yakni "Pengembangan Kapasitas Kepemimpinan Birokrasi Dalam Mendukung Astacita Untuk Mewujudkan Indonesia Maju".

"Tema ini dijabarkan ke dalam tema angkatan serta menjadi benang merah dalam penyusunan agenda pembelajaran, benchmarking, policy brief, hingga proyek perubahan. Semua diarahkan untuk mendukung SDGs, transformasi tata kelola, dan dampak riil bagi masyarakat, yakni kepemimpinan kolaboratif dalam mendukung transformasi ekonomi, tata kelola, dan supremasi hukum menuju Indonesia Maju.

Hal itu tentunya mengacu kepada arahan Presiden Prabowo dalam Astacita.

"Dalam mewujudkan cita-cita Indonesia Maju, tentunya dibutuhkan kolaborasi lintas sektor, yang dalam hal ini dilaksanakan, di mana LAN bergandengan dengan Tanoto Foundation melaksanakan pelatihan," tuturnya.

Baca juga: LAN luncurkan Indonesia Leadership Outlook 2025

Taufiq menjelaskan pelatihan kepemimpinan tersebut merupakan pelatihan unggulan yang telah dijalankan dan sampai 2024 telah menghasilkan 530 alumni yang unggul dan menjadi pemimpin berdampak di berbagai bidang.

"Dengan semakin kompleksnya permasalahan birokrasi yang harus bertahan di tengah kemajuan teknologi, maka pelatihan mengedepankan penggunaan teknologi dengan pendekatan blended learning," ujar Taufiq.

Sementara itu, Country Head Tanoto Foundation Inge Sanitasia Kusuma mengapresiasi serta bangga menjadi bagian dari lahirnya pemimpin perubahan.

Di tengah era yang kian pesat, Inge menyatakan Tanoto senantiasa siap hadir bagi Indonesia demi memajukan pendidikan berdampak.

"Indonesia saat ini bergerak menuju negara maju, dalam mendukung tujuan itu, dibutuhkan ekonomi yang bertumbuh, tata kelola, supremasi hukum yang saling bersinergi. Ketiga hal tersebut dapat menciptakan pondasi pembangunan SDM Indonesia seperti yang dicita-citakan oleh Presiden Prabowo melalui Astacita," ucap Inge.

Hadir pada kesempatan yang sama, sekaligus membuka pelatihan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Rini Widyantini yang dalam sambutannya menjabarkan para peserta pelatihan kepemimpinan adalah connector atau jembatan penghubung antara rasionalitas teknokratik, aspirasi politik, dan kebutuhan masyarakat.

Rini menegaskan para peserta adalah calon-calon pemimpin, penghasil kebijakan di berbagai sektor yang harus mampu membangun sinergi, menjadi inisiator lintas sektor, pemecah sekat birokrasi, memastikan keputusan berbasis data dan bukti (bukan hanya berbasis intuisi), sekaligus penjaga arah dan akuntabilitas kebijakan.

"Peran ini menuntut kepekaan, integritas serta kecakapan komunikasi yang tinggi untuk mendorong perubahan dari kerja silo menuju sinergi yang menghasilkan dampak nyata bagi masyarakat," katanya.

Baca juga: HUT Ke-68, LAN komitmen bangun ASN dengan kecerdasan sosial-emosional

Sejalan dengan Menpan RB, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto juga mengapresiasi LAN dan Tanoto Foundation serta turut berterima kasih atas komitmen dan dedikasi bagi seluruh peserta.

Dalam sambutannya, Menteri Agus menyampaikan proses pelatihan itu sebagai bentuk komitmen melaksanakan secara penuh program Astacita dalam memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM, sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas).

Ia pun menekankan pelatihan tersebut bukan sekadar syarat administratif, tetapi momen transformasi kepemimpinan serta membentuk karakter kepemimpinan yang berorientasi solusi.

"Maka setiap peserta pelatihan hendaknya dapat merancang dan mengimplementasikan proyek perubahan yang relevan dan berdampak nyata untuk melahirkan inovasi. Momen ini menjadi ajang pengembangan semangat berkolaborasi dan terintegrasi serta membangun sensitivitas isu-isu strategis nasional," kata Agus.

Pelatihan tersebut diikuti oleh 48 peserta yang berasal dari lintas kementerian/lembaga dan kepolisian serta daerah dan dilaksanakan selama 114 hari.

Selama proses pelatihan, LAN akan memastikan bahwa seluruh peserta berhasil di empat aspek, yakni akademik, pembelajaran lapangan, aktualisasi kepemimpinan serta evaluasi sikap dan perilaku.

Baca juga: Kementerian PANRB-LAN perkuat widyaiswara dalam pengembangan ASN

Baca juga: PANRB ajak LAN, BKN, ANRI selaraskan langkah capai program prioritas

Baca juga: Kepala LAN: ASN harus manfaatkan teknologi digital

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |