Jakarta (ANTARA) - Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) meminta semua lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat terutama yang masuk dalam kelompok rentan dan miskin.
Ketua KWI Monsinyur Antonius Subianto Bunjamin dalam pernyataan resmi KWI dikutip di Jakarta, Minggu, menyampaikan pihaknya prihatin dan sakit menyaksikan kekerasan dan tindakan anarkis di beberapa daerah yang terjadi karena ada kekecewaan besar terhadap perkataan, perbuatan, dan kebijakan tidak bijaksana dan tidak adil atau pro rakyat dibuat oleh pribadi atau institusi pemerintah, wakil rakyat, dan aparat tertentu.
"Sebagai warga negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila, marilah kita mawas diri, menahan diri, dan melakukan aksi nyata yang membuahkan rasa aman dan nyaman bagi seluruh rakyat Indonesia," tuturnya.
Oleh karena itu, KWI menyampaikan rasa duka yang mendalam terhadap pihak yang mengalami cedera bahkan kehilangan nyawa ketika memperjuangkan kebenaran dan keadilan serta saat mengungkapkan bela rasa pada yang terluka dan menderita.
"Kami menghimbau semua lembaga Eksekutif-Legislatif-Yudikatif untuk dengan rendah hati lebih mendengarkan dan memperjuangkan harapan dan kepentingan masyarakat, terutama saudara-saudari kita yang rentan, miskin, dan mengalami ketidakadilan," katanya.
KWI juga meminta agar pemerintah dan lembaga legislatif dan yudikatif untuk dengan besar hati mengoreksi bahkan membatalkan rencana, kebijakan, dan tindakan yang kiranya mencederai rasa keadilan rakyat, menambah beban hidup masyarakat, dan makin melukai saudara-saudari yang menderita.
Mereka juga menyerukan pihak terkait untuk dengan sungguh hati menunjukkan tanda-tanda jelas bahwa memang sedang mengusahakan terwujudnya cita-cita kemerdekaan yang tidak cukup dalam pidato tetapi dalam tata kelola yang transparan, akuntabel, dan kredibel.
"Kami mengajak aparat keamanan untuk benar-benar menjadi pengayom bagi semua warga dan selalu mengedepankan cara-cara humanis dalam menghadapi aksi massa," tuturnya.
"Kami akan tetap bersikap kritis terhadap lembaga Eksekutif, Legislatif, dan Yudikatif agar membuat kebijakan dan melakukan tindakan yang memihak kepentingan masyarakat dan bangsa Indonesia sesuai fungsi dan posisi masing-masing," tambahnya.
Pihaknya menyampaikan terima kasih kepada semua pribadi, organisasi, dan institusi yang dengan tulus dan lurus memperjuangkan kebaikan dan kebenaran dengan cara-cara yang santun dan damai sesuai nilai-nilai Pancasila.
KWI mengajak semua pihak berjalan bersama, bergandeng tangan, dan bergotong royong dengan semua orang yang berkehendak baik untuk membangun bangsa menuju Indonesia Emas dengan mengatasi berbagai kecemasan rakyat dan meningkatkan kesejahteraan bersama.
KWI meminta semua pihak menahan diri dari berbagai godaan untuk melakukan tindakan provokatif dan kriminal yang menimbulkan kerusakan dan kerugian serta mengganggu perdamaian dan persatuan bangsa.
"Marilah kita saling memancarkan energi positif demi Indonesia maju. Kiranya Tuhan memberkati niat baik kita dan melindungi negara kita tercinta, Indonesia," demikian Antonius Subianto Bunjamin.
Baca juga: 16 ormas Islam sepakat bantu Prabowo ajak masyarakat lebih tenang
Baca juga: PBNU instruksikan kader jaga persatuan bangsa dan stabilitas nasional
Baca juga: PB NWDI serukan kedamaian untuk bangsa
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.