Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan Muhammad Qodari menegaskan bahwa keberhasilan revolusi pendidikan nasional melalui program panel interaktif digital sangat bergantung pada ketersediaan listrik yang andal hingga ke pelosok negeri.
Dalam forum Electricity Connect 2025 di JICC Senayan, Jakarta, Rabu, Qodari menjelaskan ketersediaan listrik menjadi penentu utama dari program tersebut. Kantor Staf Presiden (KSP) telah berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait, termasuk PLN, untuk mengantisipasi kebutuhan penambahan daya.
"Jadi KSP dengan Kementerian/Lembaga bersangkutan telah mengantisipasi bahwa sekitar 70 persen (sekolah) itu harus tambah daya, tolong nanti kita siapkan agar sekolah-sekolah di Indonesia bisa menambah panel interaktif digital di tahun depan, dengan dukungan dari PLN dan Masyarakat Kelistrikan Indonesia," kata Qodari dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu.
Ia menekankan bahwa panel interaktif digital merupakan alat strategis untuk menutup kesenjangan kualitas pendidikan antara wilayah maju dan daerah terpencil. Ini merupakan salah satu revolusi di dunia pendidikan tanah air.
Melalui panel itu, diharapkan agar anak-anak sekolah yang di pelosok pulau, dan pegunungan bisa mendapatkan akses yang sama terhadap pendidikan berkualitas dan setara.
Menurutnya, integrasi sektor energi dan pendidikan merupakan fondasi penting menuju Indonesia Emas 2045.
"Tanpa listrik yang stabil, pemerataan peluang belajar mustahil terwujud," ujar Qodari.
Digitalisasi pembelajaran merupakan program prioritas Presiden Prabowo Subianto di bidang pendidikan. Pemerintah akan mengirimkan sebanyak 288.000 unit panel interaktif digital ke seluruh sekolah di Indonesia.
Baca juga: KSP: PLN siapkan tambah daya sekolah dukung digitalisasi pembelajaran
Baca juga: KSP optimistis tren kenaikan TKDN PLN berlanjut pada 2025
Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































