Kronik Proklamasi: Kisah pada hari-hari yang menentukan (4-selesai)

3 weeks ago 7
Melihat kronologinya, terlihat jelas bahwa Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia merupakan hasil jerih payah bangsa Indonesia sendiri dan bukan pemberian Jepang

Jakarta (ANTARA) - Nishijima, sebut Benedict Anderson dalam Revoloesi Pemoeda, menyatakan bahwa kata "pemindahan kekuasaan" dalam Proklamasi Indonesia dirancang sebagai terjemahan kasar dari kata-kata "gyoseiken no iten" (pemindahan pengawasan adminstratif), bukan "shuken na joto" (penyerahan kedaulatan sah).

Hal itu, Anderson meneruskan, membuat Shunkichiro Miyoshi memberikan laporan ke pihak Jepang bahwa pemimpin Indonesia cuma menuntut hak atas pengawasan administratif.

"Padahal dalam ungkapan Indonesia yang lebih tersamar, 'pemindahan kekuasaan' dapat diartikan mencakup pula anggapan kekuasaan politik yang jauh lebih luas dan memang diartikan demikian," tulis Anderson.

Pagi hari, 17 Agustus 1945, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia siap dibacakan pada waktu dan di tempat yang telah ditentukan sebelumnya.

Setelah rapat di rumah Maeda, Bung Karno yang tidak tidur dua hari, terserang demam. Selain kelelahan, dia juga menderita malaria.

Di luar kediaman Bung Karno, acara pembacaan Proklamasi Indonesia pada hari itu diberitahukan dari rumah ke rumah, dari telepon, teriakan-teriakan di jalan dan lain-lain.

Itu membuat rumah Bung Karno di Jalan Pegangsaan Timur No 56 dipadati masyarakat mulai dari petani, pedagang kelontong, nelayan pegawai negeri, orang tua, pemuda hingga pasukan militer tanah air seperti PETA. Bung Karno mengatakan, ada 500-an orang hadir di rumahnya untuk menyaksikan pernyataan kemerdekaan.

Ratusan orang itu berteriak-teriak di luar, meminta Bung Karno cepat-cepat membacakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Akan tetapi, Bung Karno tidak mau melakukannya tanpa kehadiran Mohammad Hatta.

“Aku tidak mau membacakan proklamasi tanpa Hatta,” tutur Bung Karno, seperti yang tertuang di biografinya.

Baca juga: Kronik Proklamasi: Kisah pada hari-hari yang menentukan (1)

Baca juga: Kronik Proklamasi: Kisah pada hari-hari yang menentukan (2)

Baca juga: Kronik Proklamasi: Kisah pada hari-hari yang menentukan (3)

Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |