Jakarta (ANTARA) - CEO Tokocrypto Calvin Kizana menyatakan, kripto berada di persimpangan antara stabilisasi pasar global dan risiko ketegangan perdagangan.
“Saat ini, kripto berada di persimpangan antara stabilisasi pasar global dan regulasi yang lebih jelas di satu sisi, serta risiko ketegangan perdagangan dan intervensi kebijakan moneter di sisi lain, menghasilkan landscape pasar yang kompleks namun semakin matang,” ungkapnya kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.
Sejak Rancangan Undang-Undang (RUU) federal pertama yang mengatur stablecoin atau Genius Act pada 18 Juli 2025, kapitalisasi pasar kripto global telah melampaui 4 triliun dolar Amerika Serikat (AS).
Bitcoin sempat menyentuh rekor di atas 123 ribu dolar AS sebelum stabil dikisaran 118 ribu dolar AS, sedangkan Ethereum (ETH) serta altcoin lain mencatat pertumbuhan signifikan.
Baca juga: Analis: Trading kripto jangka pendek di tengah potensi moneter longgar
Di sisi lain, kesepakatan dagang penting antara AS-Jepang dan potensi kesepakatan dengan Uni Eropa mendorong optimisme pasar saham dan mengurangi ketidakpastian makro ekonomi.
Meskipun Bitcoin (BTC) tetap dalam rentang harga yang ketat pasca lonjakan, perilaku ini dinilai mencerminkan kematangan pasar digital yang mulai kurang responsif terhadap berita jangka pendek dan lebih bergantung pada permintaan institusional.
Namun, ancaman tarif agresif dari pemerintahan Trump dengan potensi tarif antara 15–50 persen untuk berbagai negara dianggap menciptakan tekanan inflasi dan koreksi volatilitas di pasar.
Misalnya penurunan Bitcoin ke bawah 95 ribu dolar AS akibat kekhawatiran perang dagang dengan Kanada, Meksiko, dan China pada awal 2025.
Baca juga: Tokocrypto dukung Kemenkeu revisi aturan pajak kripto
Dinamika kebijakan moneter juga berperan penting, seperti desakan Presiden AS Donald Trump untuk pemangkasan suku bunga hingga 1 persen menciptakan ketegangan dengan Federal Reserve.
Hal ini menimbulkan spekulasi bahwa langkah tersebut dapat memicu fluktuasi harga kripto tergantung pada arah kebijakan fiskal dan moneter selanjutnya.
Menurut Analis Reku Fahmi Almuttaqin, pertumbuhan pasar kripto masih relatif cukup solid.
Tren akumulasi investor institusi terhadap BTC maupun ETH yang baru-baru ini semakin terlihat, lanjutnya, menjadi katalis positif di tengah ketidakpastian ekonomi yang ada.
Baca juga: DJP revisi aturan pajak kripto
“Pertumbuhan pasar kripto terbilang masih relatif cukup solid terlepas dari masih tingginya kekhawatiran investor terhadap potensi kenaikan inflasi akibat ‘perang dagang’ yang terjadi,” kata dia.
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.