Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) menagih komitmen Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) untuk menyiapkan 100 ribu tenaga kerja terlatih untuk penempatan di luar negeri atau bekerja sebagai pekerja migran.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding dalam acara penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan antara KP2MI dengan Kemnaker di Jakarta, Senin.
“Kami minta tolong untuk beliau (Menteri Tenaga Kerja) ikut menyiapkan, melatih paling tidak target kita bersama sekitar benar-benar bisa 100 ribu calon tenaga kerja yang akan keluar negeri, dilatih khusus oleh Kementerian Tenaga Kerja,” kata Menteri Karding.
Menteri Karding menjelaskan bahwa permintaan untuk tenaga kerja asal Indonesia di luar negeri mencapai 400 ribu orang per tahun. Namun, saat ini, kementeriannya baru mampu menyediakan sekitar 150 ribu pekerja, sehingga ada kekosongan yang perlu segera diisi dengan talenta terlatih dari Kemnaker.
Melalui Balai Latihan Kerja (BLK) dan sumber daya yang dimiliki oleh Kemnaker, Menteri Karding meyakini bahwa upaya penyiapan tenaga kerja dengan kompetensi dan kualitas sumber daya manusia (SDM) sesuai dengan kebutuhan pasar kerja serta dunia usaha, dapat dipenuhi.
“Hari ini itu (kebutuhan) sekitar 400-an ribu, baru berangkat sekitar 150.000 jadi masih ada sekitar 250.000. Kenapa? masalahnya kita agak lambat karena kita memilih skill, tidak main berangkat saja sementara skill ini butuh waktu 3 bulan sampai 6 bulan bahasa dan skill teknis,” ucapnya.
Menanggapi permintaan tenaga kerja untuk penempatan luar negeri, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menyampaikan bahwa pihaknya melihat pemenuhan kebutuhan tenaga kerja di luar negeri sebagai peluang, bukan dibatasi untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri saja.
Oleh sebab itu, Kementerian Tenaga Kerja akan terlebih dahulu memetakan keterampilan dan kemampuan bahasa seperti apa yang dibutuhkan di luar negeri. Setelah itu, akan dirancang teknis pelatihan dan lokasi perekrutan.
“Ini kan sebenarnya sudah pertemuannya kesekian kali. Kementerian P2MI juga masih menata terkait tentang aset dan tadi saya sampaikan kita siap bantu karena ini adalah PR kita bersama untuk memberikan solusi kepada masyarakat,” ucap Menteri Yassierli pada kesempatan yang sama.
Baca juga: KemenP2MI-DWP gelar lokakarya kuatkan psikososial anak-anak PMI
Baca juga: Menteri Karding berencana dirikan Migrant Center terpadu di Gresik
Baca juga: Menteri P2MI puji Jatim miliki perda pelindungan buruh migran
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.