Kota Padang masuk nominasi ASEAN ESC Award untuk wakili Indonesia

2 months ago 26
Padang masuk nominasi karena memiliki inovasi dalam pengelolaan sampah, misalnya program bank sampah berbasis masyarakat

Padang (ANTARA) - Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) masuk dalam nominasi ASEAN Environmentally Sustainable Cities (ESC) Award dan Certificate of Recognition (CoR) 2025 mewakili Indonesia untuk kategori ekonomi sirkular berkat inovasi dalam pengelolaan sampah.

"Padang masuk nominasi karena memiliki inovasi dalam pengelolaan sampah, misalnya program bank sampah berbasis masyarakat," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Padang Fadelan Fitra Masta di Padang, Rabu.

Fadelan Fitra mengatakan, kota itu memiliki program bank sampah berbasis masyarakat yang bekerja sama dengan PT Pegadaian, termasuk program "mengemaskan sampah" serta "sampah jadi uang" dimana warga dapat menukarkan sampah daur ulang dengan emas, uang tunai ataupun tabungan.

Sejauh ini, program tersebut berhasil mengalihkan sekitar 15 persen sampah harian dari pembuangan akhir, dan menghasilkan nilai ekonomi sebesar Rp3,66 miliar.

Baca juga: KLH replikasi kelola sampah berbasis warga ke kota-kota besar

"Untuk pengelolaan sampah organik, Kota Padang mengembangkan budi daya maggot atau larva black soldier fly sebagai solusi inovatif," ujarnya.

Bahkan, pusat dekomposisi maggot pertama di Kota Padang telah diluncurkan pada 2024 dan mampu mengubah lebih dari 22 ton sisa makanan per hari menjadi pakan ternak.

Tidak hanya itu, program "nabuang sarok" atau menabung sampah yang bekerja sama dengan PT Semen Padang mendorong masyarakat untuk menyetorkan sampah anorganik bernilai rendah seperti plastik, saset, kertas dan kain bekas untuk dijadikan bahan bakar alternatif atau co-firing sebagai pengganti batu bara.

Baca juga: Menteri LH: Pengelola pasar wajib selesaikan sampah di kawasan sendiri

Lebih jauh, pembangunan Refuse-Derived Fuel (RDF) atau bahan bakar turunan sampah di Tempat Pembuangan Air (TPA) Aie Dingin Kota Padang juga sedang berlangsung dengan kapasitas pengolahan 200 ton sampah per hari untuk mendukung kebutuhan energi PT Semen Padang.

Selain itu, pembentukan dan penguatan lembaga juga terus dilakukan seperti Lembaga Pengelola Sampah (LPS) berbasis masyarakat yang dilakukan hingga tingkat kelurahan.

"Kemudian, dibentuk pula asosiasi penggiat maggot dan asosiasi bank sampah untuk memperkuat koordinasi serta kapasitas kelembagaan pengelolaan sampah di tingkat masyarakat," ujar dia.

Baca juga: Menteri LH minta RDF Rorotan beroperasi tangani 2.500 ton sampah DKI

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |