Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, melibatkan 17 sekolah tingkat SMA yang terpilih dari kota ini, dalam program Sekolah Siaga Kependudukan (SSK).
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Kediri Arief Cholisudin Yuswanto mengemukakan SSK ini penting bagi siswa dan sekolah. Nantinya program in demi menangkap peluang bonus demografi untuk Indonesia Emas.
"SSK merupakan sekolah yang mengintegrasikan pendidikan kependudukan, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga ke dalam beberapa mata pelajaran atau muatan lokal khusus kependudukan," katanya di Kediri, Selasa.
Ia menjelaskan, tujuan dan manfaat SSK ini cukup banyak, antara lain menumbuhkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan tentang peduli kependudukan, kemudian menumbuhkan perilaku yang mencerminkan keluarga berkualitas.
Baca juga: Pemerintah ajak warga Banda Aceh aktivasi IKD agar lebih efisien
Selain itu, mampu menyajikan data mikro kependudukan dalam bentuk peta, grafik, atau digital, lalu mengurangi putus sekolah, serta meningkatkan pengetahuan tentang manfaat dan dampak kependudukan.
Cholis, sapaan akrabnya mengatakan prinsip dari program ini adalah agar siswa peduli dengan data kependudukan dan pembangunan daerah.
“Pada prinsipnya SSK memberi pengetahuan kepada siswa agar mereka peduli dengan kependudukan, pembangunan keluarga, maupun karakter dari siswa," katanya.
Pihaknya menyebut, telah mengadakan rapat koordinasi pengelolaan SSK yang dilanjutkan penyerahan SK Wali Kota Kediri tentang Penunjukan SSK kepada 17 SMA terpilih. Kegiatan itu juga dihadiri dari perwakilan sekolah di Kediri.
Baca juga: Pemkab Sigi ingatkan warga berhati-hati penipuan aktivasi IKD
Program tersebut bisa terlaksana setelah penandatanganan Nota Kesepahaman antara Pemkot Kediri dengan Cabang Wilayah Dinas Pendidikan Kediri.
Pihaknya berharap dengan program ini mampu menangkap peluang emas bonus demografi demi Indonesia Emas.
"Semoga dengan komitmen bersama kaitannya dengan penguatan pengelolaan SSK kita dapat menangkap peluang dari bonus demografi yang tidak pernah terulang dalam mewujudkan Indonesia Emas,” katanya.
Arief juga mengatakan pihaknya melakukan monitor dan evaluasi pelaksanaan SSK di Kota Kediri pada akhir 2025
Dalam rapat koordinasi tersebut, juga turut mengundang narasumber perwakilan dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Timur, serta perwakilan dari SMAN 19 Surabaya selaku peraih predikat Paripurna SSK dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) dan BKKBN pada April 2025.
Dari pihak sekolah diundang sehingga bisa memberikan masukan untuk Kota Kediri lebih baik nantinya dalam pelaksanaan program SSK tersebut.
Baca juga: Dukcapil Jakbar buka layanan adminduk di Kembangan Selatan
Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.