Jakarta (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penyaluran pembiayaan perusahaan pegadaian mencapai Rp89,43 triliun per Januari 2025, tumbuh 28,27 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman menjelaskan realisasi itu didominasi oleh penyaluran dalam bentuk produk gadai.
“Penyaluran didominasi oleh penyaluran dalam bentuk produk gadai, yaitu sebesar 82,18 persen atau senilai Rp73,49 triliun” ujar Agusman dalam keterangan di Jakarta, Senin.
Menurut dia, penyaluran pembiayaan itu diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan peningkatan kebutuhan masyarakat terhadap produk gadai, termasuk pada saat bulan Ramadhan.
Sebelumnya, Agusman juga menyampaikan tingkat pembiayaan macet (non-performing financing/NPF) tetap terjaga di tengah proyeksi tumbuhnya pembiayaan Buy Now Pay Later (BNPL) atau paylater dan pinjaman daring (pindar) menjelang hari raya Idul Fitri.
“Tentu saja kami harapkan (penyaluran pembiayaan) akan lebih terkendali agar tidak menimbulkan peningkatan non-performing financing ke depannya,” katanya.
Hingga saat ini, pertumbuhan kinerja pinjaman daring dan BNPL didukung dengan tingkat pembiayaan bermasalah yang masih terjaga.
OJK mencatat bahwa tingkat risiko kredit macet secara agregat (TWP90) industri fintech lending atau pinjaman daring dalam kondisi terjaga stabil di posisi 2,52 persen pada Januari 2025, membaik dari Desember 2024 yang sebesar 2,60 persen.
Sedangkan berdasarkan Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK), NPF gross industri BNPL tercatat sebesar 3,37 persen pada Januari 2025.
Agusman pun mengingatkan masyarakat untuk bijak menggunakan layanan paylater dan pinjaman daring di tengah era digital saat ini yang semakin memudahkan masyarakat untuk berbelanja secara daring melalui e-commerce.
Ia meminta masyarakat untuk hati-hati dan waspada dalam mengelola pinjaman agar tidak terjadi gagal bayar dan menimbulkan pembiayaan macet.
Baca juga: OJK catat total pembiayaan syariah multifinance capai Rp27,92 triliun
Baca juga: OJK harap tingkat pembiayaan bermasalah terjaga jelang Idul Fitri
Baca juga: OJK: IASC percepat penanganan kasus penipuan sektor keuangan
Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2025