Konjen ungkap China dan RI miliki kekuatan jaga perdamaian dunia

1 month ago 12
Indonesia dan China merupakan kekuatan dalam menjaga hasil kemenangan dunia atas fasisme

Denpasar (ANTARA) - Konsul Jenderal (Konjen) Tiongkok di Denpasar, Bali, Zhang Zhisheng mengungkapkan China dan Indonesia memiliki kekuatan penting dalam menjaga perdamaian dunia menyikapi krisis geopolitik yang berkembang saat ini.

"Tiongkok dan Indonesia memiliki kepentingan serta misi bersama dalam menjaga perdamaian dunia dan menegakkan keadilan internasional," kata Zhisheng di sela simposium peringatan 80 tahun kemenangan perang perlawanan rakyat China melawan agresi Jepang dan perang antifasis dunia di Denpasar, Bali, Selasa.

Menurut dia, kedua negara bekerja sama dengan negara-negara berkembang lainnya serta mendorong Lima Prinsip Hidup Berdampingan Secara Damai sebagai kebijakan luar negeri China.

Selain itu, melalui semangat Konferensi Asia Afrika di Bandung, Jawa Barat pada 1955 yang menghasilkan Dasasila Bandung menjadi norma dasar dalam menangani hubungan antarnegara di komunitas internasional.

Baca juga: RI-China kerja sama riset kelautan di area Subduksi Selatan Indonesia

Diplomat senior itu menilai norma dasar tersebut juga sebagai bagian penting dari hukum dan tatanan dunia.

"Itu secara efektif telah menjaga perdamaian dan stabilitas di Asia dan dunia serta mendorong perkembangan hubungan internasional yang sehat," ucapnya.

Sebagai negara berkembang yang besar dan negara yang berpengaruh dalam urusan dunia dan regional, lanjut dia, Indonesia dan China merupakan kekuatan dalam menjaga hasil kemenangan dunia atas fasisme.

Pihaknya mengajak bersama melaksanakan konsensus yang telah dicapai dua kepala negara serta menjunjung tinggi pembangunan komunitas senasib sepenanggungan.

"Secara aktif mendorong pembangunan Sabuk dan Jalan (belt and road) dan membangun pola kerja sama baru mencakup politik, ekonomi, budaya, maritim dan keamanan," imbuhnya.

Baca juga: Indonesia kuasai perahu naga The World Games 2025 lampaui China

Ia memaparkan bahwa negara berkembang berkomitmen menjaga perdamaian dunia dan mendorong pembangunan bersama.

Negara-negara selatan global yang diwakili negara BRICS termasuk China dan Indonesia serta negara anggota lainnya sedang mengalami peningkatan dalam posisi internasional.

Namun saat ini hegemoni, pola pikir perang dingin dan politik kekuasaan masih tetap eksis sehingga bahaya perang masih terus membayangi.

Sementara itu, terkait peringatan 80 tahun perlawanan rakyat China melawan agresi, ia menjelaskan bukan untuk menebar kebencian melainkan mengenang sejarah dan pahlawan, mempertahankan perdamaian dunia yang membuka jalan masa depan lebih baik.

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |