Jakarta (ANTARA) - Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) menyoroti bahwa kemajuan teknologi, termasuk kecerdasan buatan harus diarahkan untuk memperkuat kesetaraan gender, serta mempercepat pencegahan, penanganan, dan pemulihan perempuan korban kekerasan.
"Kemajuan teknologi, termasuk kecerdasan buatan harus diarahkan untuk memperkuat kesetaraan gender, mengubah stigma dan streotipe gender, serta mempercepat pencegahan, penanganan, dan pemulihan perempuan korban kekerasan," kata Anggota Komnas Perempuan Chatarina Pancer Istiyani di Jakarta, Rabu.
Upaya ini penting mengingat keberadaan teknologi dapat berpotensi membuka ruang dan bentuk baru dari diskriminasi dan kekerasan terhadap perempuan.
"Oleh karenanya teknologi penting digunakan menjadi ruang aman yang melindungi dan memberdayakan perempuan," kata dia.
Saat ini, penggunaan teknologi dan platform daring menjadi ruang terbuka yang digunakan oleh pelaku yang menyusup pada ruang yang sangat privasi melalui beragam aplikasi digital.
Catatan Tahunan Komnas Perempuan 2024 mendokumentasikan adanya 445.502 kekerasan terhadap perempuan, atau meningkat 9,77 persen dari tahun sebelumnya.
Kenaikan signifikan terlihat pada kasus kekerasan berbasis gender online (KBGO) yang melonjak 40,8 persen dengan bentuk-bentuk antara lain online threats, cyber sexual harassment, malicious distribution, sexploitation, pelanggaran privasi, dan penipuan.
"Realitas ini menunjukkan bahwa ruang digital yang seharusnya menjadi sarana bagi kemajuan, justru menjadi area yang rentan kekerasan terhadap perempuan," kata Chatarina Pancer Istiyani.
Baca juga: Lindungi perempuan adat, Komnas desak RUU Masyarakat Adat disahkan
Baca juga: Wamen P2MI terima masukan Komnas Perempuan terkait revisi RUU PMI
Baca juga: Komnas Perempuan: Pemerintah harus lindungi perempuan korban TPPO
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.