Komisi VII DPR kunjungi Wuling Motor pantau industri manufaktur

2 months ago 25
Kami monitor perkembangan industri manufaktur Indonesia. Sejauh mana, ekspor yang telah dilakukan ke Thailand, Nepal dan negara-negara lain, negara setir kanan, termasuk setir kiri,

Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Komisi VII DPR RI melakukan kunjungan kerja spesifik ke produsen otomotif PT Saic General Motors Wuling (SGMW) Motor Indonesia di Kawasan Industri GIIC Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, guna memantau perkembangan industri manufaktur Tanah Air.

"Kami monitor perkembangan industri manufaktur Indonesia. Sejauh mana, ekspor yang telah dilakukan ke Thailand, Nepal dan negara-negara lain, negara setir kanan, termasuk setir kiri," kata Wakil Ketua Komisi VII DPR Chusnunia Chalim di Cikarang, Jumat.

Dia mengaku, perkembangan lini usaha Wuling Motor Indonesia dari segi ekspor relatif tumbuh meski produksi masih dapat digenjot lagi mengingat perusahaan itu baru memproduksi 20-30 persen dari total kuota produksi.

Pihaknya mendorong PT SGMW Motor Indonesia untuk mampu memperluas ekspansi pasar, salah satunya dengan meningkatkan kapasitas produksi sebagaimana optimalisasi penggunaan komponen dalam negeri yang telah diimplementasikan dengan baik oleh perusahaan tersebut.

Baca juga: Menaker menanggapi potensi PHK imbas penurunan PMI Manufaktur RI

"Berkaitan penerapan penggunaan komponen dalam negeri, Wuling telah memenuhi standar 40 persen sesuai regulasi dan kita berharap itu bisa terus dijaga," katanya.

Kunjungan kerja spesifik Komisi VII DPR RI ke produsen otomotif PT Saic General Motors Wuling (SGMW) Motor Indonesia di Kawasan Industri GIIC Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat.ANTARA/Pradita Kurniawan Syah.

Kemudian dari aspek ketenagakerjaan, lanjut Nunik, perusahaan ini mempekerjakan lebih dari 90 persen tenaga lokal berstatus tetap hingga pekerja kontrak atau perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT).

Hanya sebagian kecil pekerja berstatus alih daya pada bagian tertentu sesuai kebijakan perundang-undangan.

Wakil Gubernur Lampung 2019-2023 itu turut menyoroti pemakaian kendaraan ramah lingkungan melalui penggunaan kendaraan listrik dengan meminta perusahaan menggunakan sumber energi terbarukan sehingga berkontribusi terhadap upaya pelestarian lingkungan.

"Memang ini sedang menjadi debatable di masyarakat. Percuma kita mengarahkan kendaraan elektrik tapi sumber listrik tetap merusak ekosistem. Tantangan hari ini adalah keduanya beriringan, kalau hanya salah satu, sama saja efeknya. Seperti jangan merusak Raja Ampat demi kepentingan eksplorasi tambang," ucap dia.

Baca juga: Wamenperin sebut RI tetap menarik bagi investor asing

Presiden Direktur PT SGMW Motor Indonesia Tang Wensheng mengapresiasi dukungan pemerintah Indonesia selama kurun delapan tahun perusahaan berdiri dan berkembang melalui inovasi produk otomotif yang dihasilkan.

"Kebetulan 11 Juli nanti kami tepat berusia delapan tahun. Kami di sini berkat support pemerintah. Kami akan terus meluncurkan berbagai produk baru berteknologi tinggi," katanya.

Dengan kepercayaan yang diberikan Pemerintah Indonesia serta Tiongkok, pihaknya menatap masa depan perusahaan dengan penuh percaya diri dan memastikan akan terus melakukan inovasi, bukan semata menghasilkan produk melainkan memenuhi kualitas tinggi seperti yang dibutuhkan masyarakat Indonesia.

"Kepercayaan dua negara kepada kami akan kami buktikan dengan inovasi. Tahun ini kita akan meluncurkan produk baru, kita juga perkuat dan fokus ekspor dengan menargetkan lebih dari 10 persen, kita pede, naik satu tangga lebih tinggi," ucapnya.

Baca juga: Wuling janjikan New Almaz RS Pro Hybrid bernilai jual kembali tinggi

PT SGMW Motor Indonesia memilih kawasan industri GIIC Cikarang sebagai lokasi produksi dengan aset tanah seluas 60 hektare serta total investasi mencapai 10 miliar dolar Amerika Serikat dan kapasitas produksi sebanyak 120.000 unit per tahun.

Perusahaan itu kini memiliki 150 gerai penjualan di sejumlah wilayah Indonesia dengan 10 produk yang dihasilkan antara lain Confero dibuat mulai tahun 2017, Cortez dan Formo (2018), Almaz (2019), Air EV dan Almaz RS (2022), Alvez, Formo Max serta Binguo EV (2023) serta Cloud EV (2024). New MPV/SUV mereka direncanakan diluncurkan akhir tahun ini.

"Hingga akhir Mei 2025, kami telah menjual total sebanyak 172.631 unit kendaraan, termasuk 6.664 ekspor. Penjualan tahun ini mencapai 8.734 unit," kata Vice President PT SGMW Motor Indonesia Arif Pramadana.

Direktur Jenderal Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan pada Kementerian Perindustrian RI Setia Diarta mengungkapkan, industri perakitan otomotif termasuk kendaraan roda empat terus tumbuh dan berkembang di Indonesia.

Saat ini terdapat 32 pabrik perakitan kendaraan roda empat dengan kapasitas produksi mencapai 2,35 juta per tahun dari total investasi senilai Rp143,91 triliun hingga mampu menyerap 6.939.000 tenaga kerja langsung.

"Rasio kepemilikan kendaraan roda empat berbahan bakar minyak saat ini 99 dibanding 1.000 penduduk. Sementara untuk industri perakitan kendaraan elektrik ada sembilan pabrik berkapasitas produksi 70.060 unit per tahun dengan total investasi Rp4,12 triliun. Ini membuktikan industri otomotif Indonesia terus berkembang," kata dia.

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |