Komisi I DPR desak Peru investigasi tuntas penembakan staf KBRI Lima

2 weeks ago 10

Jakarta (ANTARA) - Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mendesak pemerintah Peru untuk melakukan investigasi secara tuntas terhadap penembakan staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Lima, Peru.

“Kami mendesak pemerintah Peru dan otoritas setempat untuk segera melakukan investigasi menyeluruh, transparan, dan akuntabel terhadap insiden ini. Pemerintah Peru wajib memberikan perlindungan, menjamin keamanan, dan memastikan tidak ada lagi ancaman terhadap staf diplomatik Indonesia,” kata Wakil Ketua Komisi I DPR, Sukamta melalui pernyataan tertulis di Jakarta, Selasa.

Sukamta menyebut insiden penembakan yang menimpa Zetro Leonardo Purba, Penata Kanselerai Muda di KBRI Lima, sebagai duka bersama sebagai bangsa Indonesia, serta menyoroti pelanggaran terhadap Konvensi Wina 1961 tentang Hubungan Diplomatik, yang menjamin keamanan dan keselamatan para diplomat di negara penempatan.

Oleh karena itu, dirinya meminta Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia untuk segera meningkatkan koordinasi dengan Interpol, Perserikatan Bangsa Bangsa, dan otoritas keamanan Peru agar kasus ini dapat segera terungkap. Termasuk juga mengungkap apakah insiden tersebut berkaitan dengan kejahatan terorganisasi, geng kriminal internasional, atau indikasi tindak terorisme transnasional.

Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa Komisi I DPR yang membidangi urusan luar negeri, akan bertemu dengan Kementerian Luar Negeri untuk meminta penjelasan lengkap mengenai kasus pembunuhan tersebut.

“Kita harus memastikan bahwa perwakilan diplomatik kita dapat menjalankan tugas dengan aman dan bermartabat. Jika ada indikasi keterlibatan geng kriminal atau kelompok terorganisasi, negara harus hadir dan tegas,” ucap Sukamta.

Sukamta juga menegaskan pentingnya memastikan langkah-langkah yang perlu diambil untuk menjamin keamanan seluruh staf KBRI dan WNI di Peru, serta memetakan potensi ancaman keamanan dan memperkuat pengamanan fasilitas diplomatik di wilayah Amerika Latin.

“Keamanan WNI adalah prioritas utama. Kami tidak ingin insiden ini terulang, apalagi jika ada potensi keterlibatan geng kriminal internasional atau praktik korupsi di tingkat lokal yang memicu lemahnya perlindungan,” tambahnya.

Zetro Leonardo Purba, Penata Kanselerai Muda di KBRI Lima, dilaporkan meninggal dunia setelah menjadi korban penembakan di Lima, Senin malam waktu setempat.

Menurut laporan media setempat Panamericana Television, staf KBRI tersebut meninggal setelah ditembak tiga kali oleh seseorang yang tak dikenal beberapa meter dari tempat tinggalnya di wilayah Lince, Lima.

Menurut informasi dari pihak kepolisian setempat, Zetro baru tiba di Peru lima bulan yang lalu. Ia sebelumnya bertugas di Konsulat Jenderal RI (KJRI) Melbourne.

Kepolisian dan tim forensik setempat telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). KBRI Lima juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri Peru terkait peristiwa ini.

Baca juga: Indonesia minta Peru selidiki tuntas penembakan staf KBRI Lima

Baca juga: Kepolisian Peru mulai investigasi penembakan staf KBRI Lima

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |