Tanjungpinang (ANTARA) - Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I TNI menggelar kegiatan patroli sejumlah objek vital di Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) guna menjaga stabilitas keamanan di wilayah setempat.
"Patroli menyasar objek vital yang menjadi pusat aktivitas masyarakat dan pemerintahan," kata Perwira Dinas Penerangan Kogabwilhan I, Mayor Laut (S) Sakur, saat memimpin patroli di Tanjungpinang, Minggu.
Baca juga: Prabowo perintahkan aparat tegas lindungi aset negara dan pejabat
Beberapa titik penting yang dianggap objek vital, di antaranya Kantor DPRD dan Kantor Gubernur Kepulauan Riau di Pulau Dompak, lalu Pelabuhan Sri Bintan Pura, Bandara Raja Haji Fisabilillah, dan Pasar Tanjungpinang.
Khusus Kantor DPRD Kepulauan Riau, kata dia, sebanyak lima personel marinir disiagakan untuk memastikan keamanan kantor legislatif tersebut.
Baca juga: Prabowo perintahkan tindak tegas pelaku penjarahan rumah pejabat
Sementara aktivitas di pelabuhan, bandara dan pasar terpantau berjalan lancar tanpa adanya gangguan yang menonjol. Patroli ini juga menjadi langkah antisipatif terhadap potensi kerawanan di pusat keramaian.
Mayor Sakur menjelaskan bahwa kegiatan patroli ini rutin dilakukan guna memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat. Seluruh objek vital terpantau aman dan terkendali.
Baca juga: Prabowo minta pimpinan DPR undang langsung demonstran, ajak dialog
"Kegiatan ini bertujuan menjaga kondusivitas wilayah sekaligus meningkatkan kepercayaan publik terhadap aparat keamanan,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, lanjut dia, Kogabwilhan I menegaskan komitmen TNI untuk selalu hadir menjaga keamanan masyarakat, khususnya di Kepulauan Riau.
Baca juga: Prabowo ajak rakyat tenang, jaga keluarga, dan percaya pemerintah
Patroli rutin akan terus digencarkan sebagai langkah preventif sekaligus wujud tanggung jawab aparat keamanan dalam mendukung stabilitas di wilayah perbatasan tersebut.
Pewarta: Ogen
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.