Denpasar (ANTARA) - Kodam IX/Udayana menerjunkan ratusan prajurit untuk membantu warga melakukan evakuasi, pembersihan hingga distribusi logistik setelah terjadi bencana banjir besar yang melanda wilayah Bali pada Rabu (10/9).
Kepala Penerangan Kodam IX/Udayana, Kolonel Inf Widi Rahman di Denpasar, Sabtu, menyatakan dalam rangka membantu penanggulangan bencana ini, TNI AD melalui Kodam IX/Udayana mengerahkan prajuritnya untuk melakukan evakuasi korban, distribusi logistik, hingga pendirian posko pengungsian darurat.
Personel Kodam juga bersinergi dengan BPBD, Polri, pemerintah daerah, dan relawan untuk memastikan keamanan serta kelancaran jalur distribusi bantuan bagi masyarakat terdampak.
Baca juga: Banjir di Bali surut, BNPB: Penanganan masuk tahap rehabilitasi
Kolonel Widi Rahman menegaskan komitmen TNI AD untuk selalu hadir di tengah rakyat dalam kondisi apapun, khususnya saat terjadi bencana alam.
“Dengan prinsip cepat, tepat dan responsif, Kodam IX/Udayana akan terus mengoptimalkan kemampuan personel serta peralatan guna mendukung percepatan pemulihan masyarakat setelah banjir di Bali,” ujar Kapendam.
Kapendam menambahkan kondisi di sejumlah wilayah saat ini sudah mulai berangsur membaik. Aktivitas masyarakat perlahan kembali berjalan, bahkan di beberapa pasar, pedagang sudah tampak membuka lapak dan berjualan.
“Kami mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik. Segala bentuk kerusakan akibat banjir agar segera dilaporkan ke posko terdekat untuk didata, sehingga dapat ditangani secara cepat dan tepat,” ungkap Kapendam.
Hingga kini, upaya pencarian korban, pemulihan infrastruktur, serta penyaluran bantuan masih terus dilakukan secara terpadu.
Kodam IX/Udayana memastikan akan terus berada di garis depan mendampingi masyarakat hingga situasi benar-benar pulih.
Hingga saat ini, menurut data BNPB, tercatat 18 orang meninggal dunia dan 5 orang masih dalam pencarian. Korban meninggal terbanyak berada di Kota Denpasar sebanyak 12 orang, disusul Kabupaten Gianyar 3 orang, Jembrana 2 orang, dan Badung 1 orang.
Baca juga: Pemkab Gianyar Bali tetapkan status tanggap darurat cuaca ekstrem
Baca juga: Mensos salurkan logistik & santunan Rp2 miliar buat korban banjir Bali
Selain korban jiwa, banjir juga mengakibatkan kerusakan serius pada infrastruktur. Tercatat 163 titik banjir, 64 titik tanah longsor, 35 titik pohon tumbang, 2 jembatan rusak, 3 jalan rusak, serta 21 titik kerusakan pada penyengker, saluran irigasi, ruas jalan, dan senderan di berbagai wilayah.
Terkait pengungsian, 188 warga Denpasar mengungsi ke enam lokasi, di antaranya SD 25 Pemecutan, Banjar Sedana Merta Ubung, Banjar Dakdakan Peguyangan, Banjar Kesambi Kesiman, Pulau Misol, dan Banjar Tohpati Kesiman Kertalangu.
Sementara itu, di Kabupaten Jembrana, BPBD telah mengoperasikan dua dapur umum, masing-masing untuk 350 orang di BPBD Jembrana dan 3.000 orang di Pengambengan.
Pewarta: Rolandus Nampu
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.