Banda Aceh (ANTARA) - Komando Daerah Militer Iskandar Muda (Kodam IM) membuka Posko layanan kesehatan untuk korban banjir di sejumlah wilayah terdampak banjir dan longsor.
"Pendirian Pos Kesehatan ini merupakan bagian dari tugas kemanusiaan yang menjadi prioritas utama TNI dalam setiap kondisi darurat," kata Panglima Kodam Iskandar Muda (Pangdam IM), Mayor Jenderal TNI Joko Hadi Susilo di Banda Aceh, Rabu.
Ia menjelaskan Posko yang didirikan tersebut juga bagian wujud komitmen, kepedulian, serta respons cepatnya dalam mendukung penanganan darurat bencana banjir dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Provinsi Aceh.
Posko layanan kesehatan yang dibuka Kodam IM melalui Kesehatan Daerah Militer (Kesdam) Iskandar Muda yang didirikan sejak Rabu (3/12) sebagai langkah konkret dalam upaya mempercepat pemulihan kondisi masyarakat pascabencana.
Ia mengatakan Pos Kesehatan tersebut berfungsi sebagai pusat penanganan medis bagi masyarakat yang membutuhkan, baik untuk keluhan ringan maupun kondisi darurat yang memerlukan penanganan segera.
Di lokasi-lokasi tersebut, warga dapat memperoleh berbagai layanan kesehatan mulai dari pemeriksaan umum, konsultasi medis, penanganan luka akibat bencana, hingga perawatan bagi warga yang mengalami demam, batuk, diare, penyakit kulit, dan berbagai keluhan lainnya.
Baca juga: DVI Polri bekerja ekstra identifikasi korban bencana di Sumbar
Selain itu, tim medis juga melakukan deteksi dini terhadap potensi penyakit menular yang kerap muncul pascabanjir, seperti leptospirosis, ISPA, maupun penyakit pencernaan.
Pos Kesehatan ini juga dilengkapi obat-obatan esensial serta layanan pertolongan pertama bagi warga yang mengalami luka atau kondisi khusus.
Untuk menjangkau masyarakat secara lebih luas, Pos Kesehatan Kesdam IM didirikan di berbagai Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) jajaran Kodam IM.
Adapun sejumlah fasilitas kesehatan TNI AD telah disiagakan penuh, di antaranya Klinik Iskandar Muda, Sanggamara, Rindam Mata Ie, Yudhistira Medika, Yonzipur, fasilitas kesehatan di Sigli, Kodim Bireuen, Langsa, Brigif Siwah, Yonkav, Takengon, Bhakti Musara, Kutacane, Singkil, Denkesyah MBO, Tonkes 116, Abdya, Tapaktuan, hingga Yonif 115/ML.
Seluruh fasilitas tersebut dipersiapkan untuk memberikan pelayanan maksimal sesuai perintah pimpinan Kodam IM.
Dalam pelaksanaannya, Kodam IM mengerahkan tenaga kesehatan profesional dari unsur TNI, mulai dari dokter umum, paramedis, analis kesehatan, hingga personel pendukung lain yang berkompeten.
Kehadiran tim medis terlatih ini memungkinkan Kodam IM memberikan pelayanan cepat, tepat, dan menjangkau masyarakat hingga ke desa-desa terdampak.
Selain itu, koordinasi intensif juga terus dilakukan bersama pemerintah daerah, dinas kesehatan, BPBD, dan instansi terkait lainnya sehingga kebutuhan medis masyarakat dapat ditangani secara menyeluruh, terpadu, dan berkelanjutan selama masa tanggap darurat.
Baca juga: Kapendam: Distribusi bantuan lewat jalur udara terus berlanjut
Pangdam IM meminta seluruh personel kesehatan yang ditugaskan dapat bekerja secara maksimal sepanjang masa tanggap darurat berlangsung.
"Fokus kami adalah memberikan pelayanan terbaik, mencegah timbulnya wabah penyakit pascabanjir, serta memastikan seluruh kebutuhan medis masyarakat dapat terpenuhi dengan baik. Kodam IM akan terus berada di garis depan hingga seluruh wilayah kembali pulih,” katanya.
Pihaknya berharap kehadiran Pos Kesehatan dapat mempercepat proses pemulihan pascabencana, khususnya dalam aspek kesehatan masyarakat.
Selain memberikan layanan medis, keberadaan pos-pos ini juga menjadi representasi kehadiran negara yang memberikan rasa aman, perlindungan, serta keyakinan bahwa pemerintah bersama TNI selalu berada di sisi masyarakat dalam situasi sulit.
Kodam IM akan terus mengawal proses pemulihan hingga kondisi kembali stabil dan memastikan seluruh kebutuhan dasar, terutama di sektor kesehatan, dapat terpenuhi secara optimal dan berkelanjutan di wilayah-wilayah yang terdampak banjir.
Baca juga: BNPB masih modifikasi cuaca dukung distribusi logistik jalur udara
Pewarta: M Ifdhal
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































