KLH kembangkan versi baru SRN PPI dukung capaian target iklim nasional

3 weeks ago 6

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) tengah mengembangkan versi baru dari Sistem Registri Nasional Pengendalian Perubahan Iklim (SRN PPI) sebagai pusat data iklim nasional dalam bagian upaya Indonesia mencapai target pengurangan emisi.

"Pemerintah saat ini sedang mengembangkan versi baru dari SRN PPI. Pengembangan ini didasarkan pada latar belakang sebagai pertimbangan, yaitu pertama, kebutuhan sistem yang lebih modern, adaptif dan user-friendly," kata Deputi Bidang Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Kelola Nilai Ekonomi Karbon KLH, Ary Sudijanto di Jakarta, Senin.

Dalam acara Sosialisasi SRN PPI Beta Version tersebut, dia mengatakan pengembangan tersebut dimaksudkan agar dapat mempermudah para pelapor dari berbagai latar belakang untuk mengakses dan memasukkan data.

Baca juga: RI akan implementasi target iklim tingkat sub-nasional mulai 2025

Sistem baru juga menargetkan akurasi, konsisten dan keterlacakan data sebagai bagian dari transparansi. KLH juga menargetkan integrasi dengan sistem informasi lain terkait penanganan perubahan iklim untuk memastikan SRN PPI menjadi pusat data iklim nasional yang lebih kuat.

Fitur-fitur baru akan disiapkan untuk memudahkan proses verifikasi, memberikan visualisasi data yang lebih jelas, serta mendukung analisis berbasis bukti dalam pengambilan keputusan.

Dia menyebut sistem terbaru akan memperkuat mekanisme tracking terhadap kemajuan pelaksanaan dari aspek yang tertuang dalam dokumen iklim Nationally Determined Contribution (ENDC), termasuk pencapaian target sektoral serta capaian adaptasi dan dukungan internasional yang masuk ke Indonesia.

Tidak hanya itu, penguatan juga dimaksudkan untuk mendukung pelaksanaan Nilai Ekonomi Karbon (NEK), termasuk perdagangan karbon yang sudah dimulai dalam beberapa tahun terakhir.

"Jadi, nanti data yang ada di SRN ini tidak hanya data kosong, tapi bisa kita gunakan, misalnya, untuk mengetahui capaian energi kita sudah sampai mana. Kemudian, kita juga tahu, kita harus tingkatkan yang mana," kata Ary.

Baca juga: 8 persen target penurunan emisi karbon sudah tercapai

Baca juga: KLHK perbanyak lokasi ProKlim teregistrasi ke Sistem Registri Nasional

Sistem yang diperkenalkan dan disosialisasikan hari in belum menjadi versi final, dengan pengembangan masih terus dilakukan dengan masukan dari kementerian/lembaga terkait, pemerintah daerah, para pelaku usaha dan masyarakat.

Indonesia dalam dokumen Enhanced NDC menargetkan penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) 31,89 persen melalui upaya mandiri dan hingga 43,2 persen dengan dukungan internasional. Ditargetkan Indonesia dapat mencapai netralitas karbon atau kondisi dimana kemampuan penyerapan sama dengan jumlah emisi yang dihasilkan pada 2060.

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |