Jakarta (ANTARA) - Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq mengatakan tengah mendorong pengadaan TPS Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) sebagai bagian dari implementasi ekonomi sirkular dengan berkolaborasi bersama Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes) Merah Putih
"TPS3R ini tempat pengelolaan sampah reduce, reuse dan recycle ini yang kira-kira ada di level kecamatan. Untuk itu maka harus dibangun sirkular ekonominya. Sehingga pendanaannya kami akan kolaborasi dengan teman-teman Koperasi Merah Putih," kata Menteri LH/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Hanif dalam peninjauan ke kawasan industri di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Selasa.
"Harapan kami ini menjadi salah satu unit usaha dari Koperasi Merah Putih," tambahnya.
Kolaborasi itu didorong, kata Hanif, mengingat Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih memiliki akses pendanaan melalui bank-bank yang bergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).
Dengan akses tersebut diharapkan memastikan ekonomi sirkular dapat terimplementasi di tingkat tapak, sekaligus membantu upaya pengelolaan sampah.
TPS3R sendiri merupakan fasilitas pengelolaan sampah yang ditargetkan penambahannya, bersama dengan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) dan fasilitas Refuse Derived Fuel (RDF) yang menggandeng industri semen.
Baca juga: Denpasar tambah TPS3R sambil tunggu kebijakan olah sampah jadi energi
Isu pendanaan itu juga menjadi penting mengingat menurut kajian oleh KLH/BPLH maka diperlukan Rp300 triliun untuk mentransformasi tempat pemrosesan akhir (TPA) open dumping.
Jumlah itu diperlukan untuk mencapai target pengelolaan sampah 100 persen pada 2029, seperti yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
Investasi tersebut diperlukan termasuk untuk mentransformasi 343 TPA yang masih menggunakan sistem open dumping atau menumpuk sampah secara terbuka tanpa pengelolaan, menjadi minimal controlled landfill atau sanitary landfill.
Diproyeksikan juga pembangunan Refuse Derived Fuel (RDF) dan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) di 33 kota, pendirian 250 tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) dan 42 ribu TPS Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R).
"Sehingga sampah yang saat ini menjadi problem mudah-mudahan bisa kita urai menjadi kegiatan sebagiannya melalui sirkular ekonomi tadi. Sehingga RDF kami akan mencoba diskusi dengan Danantara.Tidak hanya waste to energy yang dibiayai oleh Danantara tetapi RDF," demikian Hanif Faisol Nurofiq.
Baca juga: PT JIEP beri pelatihan untuk ciptakan peluang ekonomi sirkular
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.